kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.901.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

Harga cabai melambung, Kemdag enggan impor


Senin, 17 November 2014 / 10:27 WIB
Harga cabai melambung, Kemdag enggan impor
ILUSTRASI. Pesawat Garuda Indonesia


Reporter: Handoyo | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Meski harga cabai membumbung tinggi, Kementerian Perdagangan (Kemdag) belum berencana membuka kran impor cabai. Hal ini dikarenakan jenis cabai yang diminati oleh konsumen lokal belum tentu sama dengan yang berasal dari impor. 

Sekretaris Jenderal Kemdag Gunaryo mengatakan, untuk mengantisipasi lonjakan harga yang lebih tinggi, kini pihaknya sedang melakukan pemantauan ke sentra produksi di luar Jawa untuk dapat dipasok ke Pulau Jawa. "Memang produksinya relatif kurang dan menyebabkan suplai ke pasar juga turun," katanya, akhir pekan lalu.

Berdasarkan informasi, pasokan cabai yang mengalami penurunan produksi adalah di Lampung dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Saat ini, harga rata-rata cabai merah keriting, merah besar dan rawit merah berada di kisaran Rp 51.000 per kg-Rp 54.300 per kg, naik dibandingkan bulan Oktober yang berada di kisaran Rp 30.000 per kg-Rp 32.500 per kg.

Penurunan produksi cabai merah keriting dan merah besar disinyalir karena adanya gagal panen di beberapa sentra. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×