kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini penyebab bioskop di DKI Jakarta belum buka saat PSBB transisi dimulai


Senin, 12 Oktober 2020 / 17:04 WIB
Ini penyebab bioskop di DKI Jakarta belum buka saat PSBB transisi dimulai
ILUSTRASI. Simulasi bioskop dibuka


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anna Suci Perwitasari

Lebih lanjut Djonny bilang bahwa hingga lusa, bioskop di DKI Jakarta belum kembali beroperasi. Para pengusaha bioskop akan melakukan pertemuan untuk menentukan apakah akan kembali membuka bioskop dalam waktu dekat dan bagaimana pula dengan stok filmnya. 

"Hal ini tentu saja harus dipertimbangkan dan dimusyawarahkan bersama dengan pelaku usaha lainnya agar putusannya jelas, seperti ada film atau tidak, jika tidak ada film apa yang harus dilakukan," ungkapnya. 

Djonny bilang, yang jelas saat ini pelaku industri bioskop sudah merugi 7 bulan di sepanjang tahun ini. Bisa dikatakan satu bioskop paling kecil mencatatkan kerugian Rp 80 juta khususnya untuk membayar operasional cost yang tinggi seperti membayar listrik dan pegawai yang masih bertugas. 

Adapun sebelum ini, bioskop juga sudah merancang protokol kesehatan sesuai dengan rekomendasi dari pemerintah mulai dari ketentuan sebelum masuk ruang teater, saat di dalam ruangan tetaer, hingga sistem keluar dari teater. 

Baca Juga: Meski boleh beroperasi saat PSBB transisi, bioskop belum buka hari ini

Dihubungi terpisah, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito bilang, pelaksanaan protokol kesehatan harus disiplin ditegakkan. Tim Pakar Satgas Covid-19 telah menyusun saran dan rekomendasi terkait pembukaan bioskop yang dapat menjadi acuan penyediaan jasa terkait untuk dapat meminimalisir risiko penularan. 

"Apabila memutuskan membuka bioskop, maka dihimbau kepada Pemda setempat untuk disiplin melakukan pengawasan terkait tata laksana protokol kesehatan dengan rekomendasi yang sudah diatur oleh pemerintah," jelasnya.

Selain itu, Wiku mengatakan, Pemda juga harus tegas menutup bioskop atau membatalkan izin pembukaan jika ditemukan pelanggaran dan kasus baru.  Adapun mengenai kapasitas pengujung 25% yang dinilai terlalu sedikit oleh pengusaha, Wiku mengatakan, kapasitas pengunjung bisa dinaikkan kembali jika zonasi resiko daerahnya membaik. 

"Kami memahami aspek bisnisnya tentu tidak sesuai dengan kondisi resiko kesehatan yang dihadapi," pungkas Wiku.

Selanjutnya: Analis: PSBB transisi bantu pulihkan pendapatan emiten properti di semester II-2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×