kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini penyebab penjualan alat berat United Tractors (UNTR) tertekan


Selasa, 30 Juni 2020 / 16:21 WIB
Ini penyebab penjualan alat berat United Tractors (UNTR) tertekan


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan alat berat PT United Tractors Tbk (UNTR) mengalami tren penurunan dari Januari hingga Mei 2020. Ada sejumlah sentimen pemberat yang menekan penjualan UNTR, salah satunya karena pandemi Corona. 

Melansir laporan operasional United Tractors Mei 2020, penjualan Komatsu dalam periode Year to Date (YTD) turun signifikan jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya. Tercatat penjualan Komatsu turun 55,1% dari sebelumnya 1.731 unit di Mei 2019 menjadi 777 unit di Mei 2020.  

Baca Juga: Penjualan alat berat United Tractors (UNTR) turun 55% di periode Januari-Mei 2020

Adapun penjualan Komatsu di bulan Mei 2020 sebanyak 60 unit, turun dari bulan sebelumnya. Pada April 2020 UNTR menjual sebanyak 100 unit. 

Sekretaris Perusahaan United Tractors, Sara K Loebis menjelaskan penjualan alat berat turun karena harga komoditas yang lebih rendah di tahun lalu. "Selain itu, adanya protokol untuk menanggulangi pandemi yang mempengaruhi operasional di beragam sektor," jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (30/6). 

Sara mengungkapkan alat berat yang banyak terjual hingga Mei 2020 adalah  tipe  kecil dan menengah karena investasi pelanggan untuk alat besar sudah banyak dilakukan di 2019. Sampai dengan Mei 2020, Sara menyatakan sektor pertambangan (mining) memang masih jadi pengguna alat yang lebih banyak dibandingkan sektor lainnya. 

Tercatat, di sepanjang lima bulan pertama di 2020, volume penjualan alat berat UNTR di sektor pertambangan  sebesar 36%, diikuti sektor konstruksi 28%, kemudian sektor kehutanan 24% dan sisanya 12% dari sektor agro. Adapun hingga akhir tahun nanti, Sara menyatakan penjualan alat berat di sektor pertambangan masih mendominasi. 

Baca Juga: Trisula International optimistis bisa mendorong kinerja bisnis di era new normal

Lantas mengenai prospek bisnis di sepanjang 2020, Sara memaparkan masih banyak tantangan yang harus dihadapi UNTR yakni harga komoditas yang masih tertekan dan situasi pandemi Corona. "Strategi kami adalah optimalisasi layanan kepada customer agar tetap dapat  beroperasi dengan baik," jelasnya.  

Namun sayang, UNTR belum bisa memproyeksikan target penjualan di sepanjang tahun ini. Sara bilang melihat kondisi yang belum dapat diprediksi, UNTR akan terus memantau dan ikuti perkembangan pasar saja.

Sampai dengan saat ini, Sara menyatakan UNTR tidak mengalami masalah dengan pemesanan alat. Normalnya, proses pemesanan alat sekitar dua sampai tiga bulan untuk alat berat tipe kecil dan sedang (kapasitas di bawah 100 ton) atau bisa lebih cepat jika tipe popular model.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×