kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.443.000   4.000   0,28%
  • USD/IDR 15.405   0,00   0,00%
  • IDX 7.812   13,98   0,18%
  • KOMPAS100 1.184   -0,59   -0,05%
  • LQ45 959   0,88   0,09%
  • ISSI 227   0,13   0,06%
  • IDX30 489   0,88   0,18%
  • IDXHIDIV20 590   1,24   0,21%
  • IDX80 134   -0,05   -0,04%
  • IDXV30 139   -1,25   -0,90%
  • IDXQ30 163   0,24   0,15%

Ini Penyokong Laba Bersih Garudafood (GOOD) Naik 17,34% per Juni 2024


Minggu, 08 September 2024 / 13:21 WIB
Ini Penyokong Laba Bersih Garudafood (GOOD) Naik 17,34% per Juni 2024
ILUSTRASI. Aneka makanan ringan produksi PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) saat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan di Jakarta, Jumat (14/42023). Perseroan meraih angka penjualan yang tinggi untuk pertama kalinya sebesar Rp10,5 triliun, tumbuh 19,4 persen dari tahun sebelumnya dan akan membagikan dividen sebesar Rp219,2 miliar atau 51,5% dari laba yang diatribusikan ke pemilik induk. KONTAN/Baihaki/14/04/2023


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) mencatat bahwa pendorong kinerja di semester I 2024 salah satunya adalah stabilitas harga bahan baku dan bahan kemasan. 

Head of Corporate Communications and External Relations GOOD Dian Astrina menuturkan, kinerja yang baik ini juga terdorong pasca akuisisi mayotas saham PT Suntory Garuda Beverage (SGB), produsen minuman Okky Jelly Drink dan Mountea dari Great Wall Capital yang terjadi awal tahun 2024. 

"Dengan demikian, bisnis minuman akan menjadi pilar pertumbuhan Garudafood melalui pembenahan saluran distribusi luar Jawa. Kami menilai, peluangnya masih sangat baik untuk berkembang dan melakukan penetrasi penjualan multi channel sehingga produk tersebut lebih merata distribusinya," jelasnya kepada Kontan, Minggu (8/9).

Dia melanjutkan, Mountea merupakan pelopor teh siap minum dalam kemasan gelas yang diluncurkan pada tahun 2005 di Indonesia. Sementara OKKY Jelly Drink yang sudah diluncurkan sejak tahun 2003 merupakan minuman  jelly pertama di Indonesia dan menjadi pemimpin pasar hingga saat ini. 

Baca Juga: Ada Transaksi 1,96 Miliar Saham Garudafood (GOOD) Senilai Rp 727,20 Miliar

Asal tahu saja, pada semester I 2024, GOOD mencatat kinerja apik yakni dengan peningkatan pendapatan 9,38% atau berada di angka Rp 5,71 triliun dari pencapaian di periode yang sama tahun lalu di angka Rp 5,22 triliun. 

Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat 17,34% berada di angka Rp 252,04 miliar dari penerimaan sebesar Rp 214,79 miliar pada semester I 2023. 

Memasuki semester II 2024, Dian menuturkan Perusahaan masih optimistis target kinerja top line masih bisa meningkat 17% dan bottom line meningkat double digit di akhir 2024. 

"Tahun 2024 masih diwarnai oleh volatilitas harga bahan baku dan energi yang dipengaruhi oleh kondisi geopolitik global dan perubahan iklim secara ekstrem. Regulasi yang berpotensi menghambat kelangsungan dunia usaha, perlambatan pertumbuhan ekonomi yang menyebabkan pelemahan pengeluaran konsumsi masyarakat, persaingan bisnis yang semakin meningkat, perubahan perilaku konsumen hingga transisi pemerintahan baru," urai Dian. 

Baca Juga: Garudafood (GOOD) Perkuat Kemitraan Dengan Peternak Sapi Perah Lokal

a menambahkan, Garudafood masih menjalankan strategi dengan peningkatan top line melalui inovasi produk channel development, berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk menghasilkan produk yang inovatif dan berkualitas, mengelola risiko bisnis, implementasi program keberlanjutan hingga meningkatkan kompetensi dan menyinergikan sumber daya manusia, teknologi, proses dan strategi bisnis guna memperkuat daya saing dalam bisnis dan industri.

Tak hanya itu, Garudafood juga masih tetap optimistis pertumbuhan perekonomian Indonesia akan tumbuh positif hingga akhir tahun 2024 didukung oleh peningkatan pendapatan rumah tangga, konsumsi pemerintah serta berbagai program kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk menjaga tingkat konsumsi domestik. 

Konsumsi pemerintah juga tumbuh positif sebesar 1,42% terutama didukung oleh penyerapan belanja modal dan belanja barang yang cukup tinggi, masing-masing sebesar 39,5% dan 6,1%. 

Selain itu, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II-2024 tumbuh sebesar 5,05% secara year on year (YoY) ditopang kuatnya permintaan domestik dan meningkatnya kinerja ekspor. 

Baca Juga: Ini Dia Negara-Negara yang Sukses Menerapkan Cukai Minuman Berpemanis dalam Kemasan

Dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga sebagai kontributor utama tumbuh sebesar 4,93% (yoy) didorong periode libur hari besar keagamaan dan libur sekolah yang lebih panjang. Adapun sektor manufaktur tumbuh sebesar 3,95% (yoy) dengan kontributor terbesar dari industri makanan dan minuman yang tumbuh sebesar 5,53%. 

Mengenai capex, Garudafood menuturkan tahun ini menganggarkan alokasi Rp500 miliar dan sudah terserap lebih dari 60% alias sudah lebih dari Rp 300 miliar hingga kini. 

"Serapan capex hingga saat ini sudah lebih dari 60% yang digunakan untuk  peningkatan kapasitas, inovasi produk, perbaikan warehouse, peremajaan kendaraan operasional dan pembelian lahan," ucapnya. 

Selanjutnya: Warren Buffett Jadi Inspirasi Bill Gates di Usia Senjanya: Pensiun Bukan Opsi Menarik

Menarik Dibaca: Daftar Tanaman Hias Dalam Ruangan Pembawa Sial Menurut Feng Shui

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×