Reporter: Leni Wandira | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kehadiran BYD Atto 1 menjadi sorotan baru dalam peta persaingan kendaraan listrik di Indonesia. Dibanderol mulai dari Rp 195 juta untuk varian Dynamic dan Rp 235 juta untuk versi Premium, city car listrik ini menjadi salah satu mobil listrik termurah di pasar domestik, bahkan menyaingi mobil berbahan bakar fosil di segmen low entry.
Namun, di balik harga yang kompetitif tersebut, BYD Motor Indonesia mengungkap sejumlah strategi efisiensi yang memungkinkan banderol Atto 1 tetap rendah.
“Dengan kemampuan produksi internal dari baterai hingga software, kami bisa menekan biaya produksi secara signifikan. Ini menjadi faktor utama mengapa harga Atto 1 sangat kompetitif,” jelas Eagle Zhao, President Director PT BYD Motor Indonesia, dalam sesi wawancara eksklusif, Rabu (30/7).
Selain efisiensi produksi, BYD juga mengincar ceruk pasar yang belum terlalu tersentuh oleh kendaraan listrik yakni konsumen pembeli mobil pertama.
Berdasarkan pengamatan perusahaan, Atto 1 mulai diminati oleh konsumen yang ingin langsung beralih dari mobil konvensional ke kendaraan listrik (BEV), bukan hanya sebagai kendaraan kedua atau ketiga.
Baca Juga: Harga BYD Atto 1 Saingi Honda Brio, Cek Harga Dolphin Atto 3 Seal M6 Denza Juli 2025
“Banyak dari mereka yang menjadikan Atto 1 sebagai mobil pertama. Ini berbeda dari tren BEV sebelumnya yang umumnya dibeli sebagai kendaraan tambahan,” tambah Eagle.
Atto 1 menjadi ujung tombak BYD dalam memperluas penetrasi pasar EV. Berdasarkan data Gaikindo, penjualan mobil listrik (BEV) selama Januari–Juni 2025 mencapai 35.846 unit, atau naik tiga kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
BYD melihat hal ini sebagai momentum strategis untuk memperluas akses kendaraan listrik ke masyarakat lebih luas.
Kendati BYD belum mengungkap angka Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) untuk Atto 1 selama gelaran GIIAS 2025, minat pasar terhadap model ini dinilai tinggi. Pihak perusahaan menyatakan bahwa proses transaksi masih berlangsung dan pengiriman unit baru akan dimulai pada Oktober 2025.
“Kami sudah menyiapkan strategi distribusi agar konsumen tidak perlu menunggu lama. Salah satunya dengan penguatan jaringan distribusi dan komunikasi yang transparan soal proses pengiriman,” ujar Luther, perwakilan manajemen BYD Indonesia.
Lebih lanjut, BYD juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan sektor pembiayaan, mengingat Atto 1 menyasar segmen konsumen entry-level yang sensitif terhadap skema kredit.
Baca Juga: Mobil Listrik Laris, Harga BYD Atto 3 & Chery Omoda Turun Hingga Rp 50 Juta
Meskipun berada di kelas harga terjangkau, Atto 1 dibekali dengan teknologi khas BYD seperti e-Platform 3.0 dan Blade Battery. Kombinasi ini diklaim mendukung efisiensi berkendara, daya tahan tinggi, dan keamanan maksimal untuk penggunaan harian di perkotaan.
Desain Atto 1 dibuat ringkas namun modern, lengkap dengan fitur-fitur keselamatan seperti enam airbag, Electric Parking Brake (EPB), Auto Brake Hold, dan Cruise Control. Meski belum dilengkapi sistem ADAS, fitur-fitur tersebut sudah cukup memadai untuk kebutuhan mobilitas urban.
“Dengan Atto 1, kami ingin memperluas akses terhadap kendaraan listrik yang terjangkau, efisien, dan berkelanjutan. Mobil ini dirancang agar dapat menjawab dinamika mobilitas masyarakat urban saat ini,” kata Eagle.
Selanjutnya: Laba Pegadaian Tembus 3,58 T, Komitmen Pegadaian Terus MengEMASkan Indonesia
Menarik Dibaca: Beli Mobil Baru, Simak 5 Tips Menjaga Keuangan Tetap Stabil ala Astra Life
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News