kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini rencana bisnis SMRA 2017 demi target Rp 4,5 T


Selasa, 10 Januari 2017 / 10:46 WIB
Ini rencana bisnis SMRA 2017 demi target Rp 4,5 T


Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) membidik marketing sales atawa pendapatan pra penjualan Rp 4,5 triliun tahun ini. Target tersebut 50% lebih tingi ketimbang realisasi marketing sales tahun lalu sebesar Rp 3 triliun.

Catatan saja, realisasi marketing sales Summarecon tahun lalu tak terpenuhi. Semula perusahaan berkode saham SMRA di Bursa Efek Indonesia tersebut mengincar marketing sales Rp 3,5 triliun. Target itu sudah merupakan target revisi, karena semula mereka menetapkan target marketing sales Rp 4,5 triliun pada awal tahun 2016.

Nah, tahun ini Summarecon yakin, tren penjualan properti bakal berangsur-angsur membaik. "Dampak terhadap stimulus pemerintah di sektor properti akan semakin terasa. kami sangat optimistis semester II akan jauh lebih baik lagi," ujar Adrianto Adhi, Direktur Utama PT Summarecon Agung Tbk, kepada KONTAN, Senin (9/1).

Selain berharap pada perbaikan kondisi ekonomi, Summarecon akan berupaya menjaga kinerja. Contohnya, perusahaan itu akan berkomitmen menjaga ketepatan waktu pengerjaan proyek. Kualitas proyek juga menjadi perhatian mereka.

Sementara proyek yang akan Summarecon geber berupa township atau proyek properti skala kota. Lokasi pengembangan proyek berada di Kelapa Gading Jakarta, Bekasi, Bandung dan Karawang. Perusahaan tersebut memastikan proyek township di empat lokasi tersebut meluncur tahun ini.

Supaya perjalanan bisnis tahun ini kian mulus, Summarecon menganggarkan capital expenditure (capex) atawa dana belanja modal Rp 2,7 triliun. Capex tersebut untuk mendanai pembangunan infrastruktur penunjang proyek. Sebut saja pekerjaan pematangan tanah serta pembangunan jalan, saluran, jaringan listrik dan jaringan telekomunikasi.

Mengenai tabungan lahan alias landbank, tahun ini Summarecon belum berencana menambah aset. "Sementara belum ada rencana penambahan landbank, karena landbank kami masih cukup," ungkap Adrianto.

Summarecon belum menyampaikan capaian pendapatan neto tahun lalu. Menurut catatan KONTAN, perusahaan itu menargetkan pendapatan neto Rp 4,5 triliun atau sama besar dengan target awal marketing sales sebelum direvisi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×