kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini sebab kinerja Hotel Mandarine (HOME) di tahun ini


Jumat, 21 Desember 2018 / 18:44 WIB
Ini sebab kinerja Hotel Mandarine (HOME) di tahun ini
ILUSTRASI. Hotel Mandarine Regency


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hotel yang dimiliki PT Hotel Mandarine Regency Tbk (HOME) tidak beroperasi mengakibatkan kinerja perusahaan selama kuartal III-2018 menurun.

Ardi Syofyan, Direktur Keuangan PT Hotel Mandarine Regency Tbk menjelaskan, penurunan performa perusahaan karena hotel yang dimilikinya tidak beroperasi. "Kedua hotel kami tidak beroperasi sejak Agustus," tuturnya saat ditemui kontan.co.id setelah RUPS di Jakarta, Jumat (21/12).

Penutupan itu pun dikarenakan secara operasional tidak layak karena sudah tua dan kompetitor yang banyak sehingga perusahaan memutuskan ditutup sementara sembari melakukan aksi korporasi. Untuk aksi korporasi yang dilakukan, perusahaan membidik Rp 2 triliun yang mana untuk menaikan modal dasar dari Rp 360 miliar menjadi Rp 2,3 triliun.

Adapun hasil dana tersebut, Ardi menyebutkan belum akan ditentukan penggunaannya apakah untuk renovasi hotel ataupun membangun hotel kembali. "Rencana ada dua yaitu mau renovasi atau bangun baru, tapi belum fix antara opsi itu, sehingga sejauh ini didiamkan saja," ujarnya.

Oleh sebab itu, berdasarkan laporan keuangan perusahaan hingga kuartal III emiten dengan kode saham HOME di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini mencatatkan penurunan pendapatan 32,69% menjadi Rp 31,82 miliar dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 47,28 miliar.

Pada saat yang sama, beban departemen perusahaan naik 2,95% menjadi Rp 32,77 miliar dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 31,83 miliar. Oleh sebab itu, bottom line perusahaan mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 17,87 miliar.

Ardi bilang hal tersebut juga lantaran perusahaan harus membayar pesangon bagi karyawan hotelnya yang ditutup. "Kami bayar pesangon karyawan juga tidak kecil, kami bayarkan Rp 9,5 miliar," tuturnya.

Sedangkan hingga akhir tahun sendiri, Ardi bilang pendapatan perusahaan akan terus drop. Hal tersebut lantaran penyusutan tetap terjadi sekalipun hotel tidak beroperasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×