kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini sebab kinerja PP Properti (PPRO) turun di tahun lalu


Rabu, 18 Maret 2020 / 19:33 WIB
Ini sebab kinerja PP Properti (PPRO) turun di tahun lalu
ILUSTRASI. Sales marketing melayani pengunjung di pameran REI Expo 2017 di JCC Jakarta, Minggu (23/4). Tahun politik memberikan dampak yang cukup terasa bagi kinerja PT PP Properti sepanjang tahun lalu./Pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/23/04/2017.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun politik memberikan dampak yang cukup terasa bagi kinerja PT PP Properti sepanjang tahun lalu. Tercatat sepanjang 2019, anak usaha PT PP Tbk ini alami penurunan kinerja keuangan.

Direktur Keuangan PP Properti Indaryanto menyebutkan tahun 2019 itu merupakan tahun politik, sehingga banyak investor dan pembeli yang memasang sikap wait and see. "Itu terasa sekali, otomatis berdampak pada kinerja kami," ujarnya kepada kontan.co.id, Rabu (18/3).

Baca Juga: PP Presisi (PPRE) berhasil catat pertumbuhan kinerja positif sepanjang tahun 2019

Adapun tahun lalu, emiten bersandi saham PPRO di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini mencatatkan pendapatan sebesar Rp 2,51 triliun. Capaian tersebut turun 1,56% dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp 2,55 triliun.

Sementara, laba bersih PPRO turun cukup signifikan mencapai 27,28% menjadi Rp 342,69 miliar dibandingkan secara tahunan sebesar Rp 471,25 miliar.

Ia menjelaskan, penurunan laba bersih yang cukup dalam itu lantaran pada 2018 pihaknya mencatatkan pendapatan lain-lain kurang lebih sebesar Rp 110 miliar. Adapun nilai tersebut merupakan hasil dari penjualan lahan di Kertajati kepada anak usahanya.

"Nah, penjualan lahan itu kan tidak terjadi setiap tahun, jadi kami terpengaruh karena itu saja," paparnya.

Baca Juga: Laba bersih PP Properti (PPRO) turun 27,28% di tahun lalu, ini sebabnya

Indaryanto menyebut tahun ini pihaknya optimis dapat mengerek kinerja keuangan perseroan. Hal tersebut lantaran tidak akan ada penjualan lahan yang terjadi di tahun ini.

Terlebih, penerapan PSAK 72 sudah mulai berlangsung yang mana perusahaan bidang properti hanya bisa mencatatkan penjualan setelah melakukan serah terima kepada konsumen.

"Kami sudah punya 8 tower yang telah serah terima sepanjang 2019 ditambah 7 tower akan serah terima di tahun ini, otomatis ada kontribusi penjualan sehingga kami tidak khawatir dengan kinerja tahun ini," jelasnya.

Baca Juga: Laba turun 22,3% di 2019, simak rekomendasi saham Semen Indonesia (SMGR) berikut

Adapun sepanjang tahun ini, PPRO membidik pendapatan sebesar Rp 3,1 triliun dengan laba bersih Rp 346 miliar. Guna mencapai target tersebut, perseroan juga telah menyiapkan belanja modal Rp 800 miliar untuk membiayai pengembangan proyeknya.

Adapun hingga Februari pihaknya telah menggelontorkan 15% dari total belanja modal tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×