kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.443.000   4.000   0,28%
  • USD/IDR 15.405   0,00   0,00%
  • IDX 7.812   13,98   0,18%
  • KOMPAS100 1.184   -0,59   -0,05%
  • LQ45 959   0,88   0,09%
  • ISSI 227   0,13   0,06%
  • IDX30 489   0,88   0,18%
  • IDXHIDIV20 590   1,24   0,21%
  • IDX80 134   -0,05   -0,04%
  • IDXV30 139   -1,25   -0,90%
  • IDXQ30 163   0,24   0,15%

Ini Sebab Penjualan Motor Listrik Masih Seret


Sabtu, 21 Oktober 2023 / 21:30 WIB
Ini Sebab Penjualan Motor Listrik Masih Seret
ILUSTRASI. Penjualan kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) tertahan./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/17/10/2023.


Reporter: Vina Destya | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Penjualan kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) tertahan karena lamanya pencairan subsidi pada para produsen EV.

Menurut Direktur Komersial PT Hartono Istana Teknologi (Polytron) Tekno Wibowo, kendala yang dihadapi Agen Pemegang Merek (APM) saat ini adalah lamanya proses verifikasi penyaluran motor listrik bersubsidi, yang bisa menghabiskan sampai 45 hingga 60 hari.

Padahal sebelumnya pemerintah menjanjikan proses pencairan subsidi hanya dengan 7 hari. Di sisi lain juga, penjualan motor listrik yang sebelumnya direncanakan mencapai 200.000 unit sepanjang tahun 2023, saat ini masih sekitar 7.219 yang terproses.

Merujuk dari data di laman SISAPIRa, sampai dengan Rabu (18/10) sore sebanyak 1.411 kendaraan motor listrik sudah berhasil tersalurkan. Itu artinya, pemerintah sudah mengeluarkan sekitar Rp 9,88 miliar untuk motor listrik.

Baca Juga: Adira Finance Salurkan Pembiayaan Kendaraan Listrik Rp 107 Miliar Per Agustus 2023

Sementara, sebanyak 4.877 unit masih dalam proses pendaftaran dan 931 unit sudah masuk proses verifikasi.

Terkait penjualan motor listrik yang masih jauh dari target yang dicanangkan oleh pemerintah, dua asuransi ini juga nampaknya lebih tertarik untuk membuat produk asuransi mobil listrik dibandingkan motor listrik.

Presiden Direktur Asuransi Bintang (ASBI) HSM Widodo mengatakan bahwa saat ini perusahaannya masih menunggu ekosistem pengelolaan baterai untuk EV, karena menurutnya komponen baterai rata-rata 40% dari harga yang diberikan.

Widodo juga mengatakan bahwa ASBI saat ini masih fokus pada produk asuransi mobil listrik dan belum memiliki rencana untuk meluncurkan asuransi motor listrik.

“Kita memang tidak konsentrasi ke motor karena memang butuh volume (populasi pertanggungan dan premi) yang cukup,” ujar Widodo pada Kontan, Rabu (18/10).

Baca Juga: Pembiayaan Kendaraan Listrik Mandiri Utama Finance Rp 56,1 Miliar per September 2023

Selain ASBI, Simas Insurtech juga memiliki rencana untuk meluncurkan produk asuransi kendaraan listrik di tahun 2024 mendatang, meskipun mereka juga hanya akan memfokuskannya pada mobil listrik.

“Patokannya tentu dengan semakin banyaknya varian mobil listrik di market dan semakin kuatnya dukungan pemerintah untuk meringankan bea masuk,” ujar Direktur Utama Asuransi Simas Insurtech Teguh Aria Djana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×