kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45905,95   -17,54   -1.90%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini sejumlah strategi Garuda Indonesia (GIAA) pada tahun depan


Selasa, 15 Desember 2020 / 16:50 WIB
Ini sejumlah strategi Garuda Indonesia (GIAA) pada tahun depan
ILUSTRASI. Garuda Indonesia. REUTERS/Regis Duvignau


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah dihadapkan pada tahun yang sulit akibat terdampak pandemi covid-19, PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) pun yakin di tahun mendatang kinerja perseroan akan mulai berangsur pulih dan bisa mencapai 50% dari posisi pada 2019 sebelum pandemi covid-19.

"Untuk outlook di 2021 kita harapkan paling tidak bisa mencapai 50% dari posisi 2019 seperti sebelum pandemi covid-19," kata Irfan saat paparan publik perseroan secara virtual, Selasa (15/12).

Oleh karena itu emiten plat merah tersebut menyiapkan beberapa strategi bisnis dalam rangka mendongkrak kinerja perseroan di tahun depan. Strategi tersebut di antaranya membuka rute-rute baru, menutup rute-rute yang dianggap tidak menguntungkan, serta menambah frekuensi penerbangan di rute-rute tertentu.

Kendati demikian, Irfan tak menampik ditahun depan masih penuh dengan tantangan. Salah satunya penerbangan haji dan umrah yang masih akan terbatas. Hal itu seiring kondisi kesehatan dunia, kebijakan pemerintah Arab Saudi, serta perkembangan vaksinasi global.

"Ini sangat tergantung pemerintah Arab Saudi dan juga perkembangan vaksin. Tapi melihat perkembangan vaksin hingga saat ini, kami optimistis dari sisi pencapaian yang dilakukan kedepan," terang Irfan.

Baca Juga: Garuda Indonesia berharap bisa ikut serta dalam uji coba penerbangan jamaah umrah

Pihaknya juga tengah berupaya untuk bisa mengantongi izin dari otoritas Arab Saudi dan bisa ikut serta dalam uji coba penerbangan jamaah umrah ke Arab Saudi.

Irfan memaparkan, mulai Januari 2021, penerbangan umrah dibuka 100% namun perbangan umrah dari Indonesia untuk sementara ini hanya dilakukan oleh Saudi Airlines. Pihaknya masih terus berkomunikasi dengan seluruh travel agent untuk umrah. Garuda Indonesia juga siap jika nantinya bisa ikut menerbangkan jamaah umrah asal Indonesia ke Tanah Suci.

Sementara, mengenai subsidi penerbangan yang diberikan pemerintah melalui potongan passenger service charge (PSC) di komponen tarif tiket pesawat yang akan segera berakhir pada 31 Desember 2020. Irfan mengharapkan subsidi tersebut dapat berlanjut pada 2021 mendatang.

“Saat ini saya bersama dengan teman-teman operator lainnya masih terus berdiskusi terkait kemungkinan itu bisa dieksekusi tanpa putus setelah 31 Desember selesai,” kata Irfan.

Sebelumnya, pemerintah memiliki niatan untuk kembali memberikan stimulus pada tahun depan. Menurut Irfan, stimulus ini memberikan dampak positif kepada jumlah penumpang dan trafik penerbangan nasional.

Irfan menyebut, dengan stimulus ini peningkatan jumlah penumpang mulai terlihat terutama pada rute-rute tertentu yang mendapatkan stimulus tersebut. "Peningkatan jumlah penumpang ini didapatkan dari berbagai inisiatif, salah satunya stimulus PSC," ungkap Irfan.

Selanjutnya: Garuda Indonesia (GIAA) catatkan jumlah penumpang 1,5 juta orang di kuartal III-2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×