Reporter: Leni Wandira | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten infrastruktur telekomunikasi, PT Bali Towerindo Sentra Tbk (BALI) menyiapkan strategi khusus muntuk menghadapi masuknya Starlink ke Indonesia.
Asal tahu saja, Starlink yang merupakan produk internet milik Space X, sudah resmi beroperasi Indonesia sejak pekan lalu.
Kehadirannya menimbulkan kekhawatiran persaingan antar provider lokal. Salah satunya soal layanan di wilayah remote dan harga paket murah dengan kecepatan tinggi.
Direktur PT Bali Tower Robby Hermanto melihat masuknya starlink sebagai satu hal yang tidak bisa dihindari sebagai bentuk kemajuan teknologi.
Namun, pihaknya masih mencoba menganalisa dampak-dampak yang akan dirasakan oleh industri telekomunikasi.
Baca Juga: Bali Towerindo (BALI) Bakal Tambah 100 Unit Menara di Tahun 2024
"Kami masih melihat hal ini karena baru, jadi belum bisa memberikan analisa yang lebih mendalam karena masih menunggu hal-hal yang terkait dengan pengaturan sehingga belum bisa dianalisa seberapa besar dampaknya terhadap dunia industri," kata Robby dalam kepada Kontan, Jumat (14/6).
Namun, BALI bertekad untuk melakukan efesiensi dan efektivitas biaya operasional menghadapi persaingan yang ketat dengan kehadiran teknologi yang semakin maju di nasa mendatang.
"Selanjutnya, hal ini juga membuat kami harus melakukan efisiensi dan melakukan efektivitas dari biaya Capex dan biaya operasional supaya mempunyai kemampuan yang tinggi untuk bersaing dengan masuknya teknologi yang baru ini," jelasnya.
Senada, Direktur Utama PT Bali Tower Jap Owen Ronadhi menegaskan bahwa masih terlalu dini berbiacara dampak masuknya Starlink ke Indonesia.
"Kami dari sisi non-seluler ya tentu memang terlalu awal untuk menanggapi hanya kami memang tentu akan mencoba untuk memberikan feedback masukan kepada pemangku kebijakan tentunya melalui channel-channel yang tersedia melalui asosiasi dan lain-lain," ungkapnya.
Sehingga, kata dia, keberadaan teknologi baru juga bisa tumbuh seiring dengan teknologi-teknologi yang sudah ada yang sudah menjadi pemain pasar sebelumnya.
Baca Juga: Bali Towerindo (BALI) Membidik Pertumbuhan Pendapatan 10% di Tahun 2024
"Dan kami melihat memang mungkin secara retail internet memang segmennya Bali Viber memang berfokus di wilayah-wilayah perkotaan," jelasnya.
Baginya, Starlink hadir sebagai pemacu BALI agar dapat memberikan pelayanan yang optimal bagi masyarakat dengan penawaran yang terjangkau.
"Ini tentunya menjadi pemacu untuk kami untuk bisa mempersembahkan jaringan yang lebih baik dengan capex yang lebih efisien. Sehingga harganya juga semakin terjangkau dan kami tetap bisa menjadi provider of choice untuk customer," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News