kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45874,39   11,11   1.29%
  • EMAS1.350.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bali Towerindo (BALI) Membidik Pertumbuhan Pendapatan 10% di Tahun 2024


Jumat, 14 Juni 2024 / 19:58 WIB
Bali Towerindo (BALI) Membidik Pertumbuhan Pendapatan 10% di Tahun 2024
ILUSTRASI. Bali Towerindo Sentra (BALI) membidik pertumbuhan pendapatan dobel digit pada tahun 2024.


Reporter: Leni Wandira | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten infrastruktur telekomunikasi PT Bali Towerindo Sentra Tbk (BALI) membidik pertumbuhan pendapatan dobel digit pada tahun 2024. 

Wakil Direktur Utama PT Bali Tower Lily Hidayat menargetkan hingga akhir tahun 2024 ini, BALI dapat mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 10%.

"Di tahun 2024 kami menargetkan total pendapatan sebesar Rp 1,050 triliun rupiah yaitu bertumbuh sekitar 10% dibandingkan dengan pendapatan di tahun 2023 sebesar Rp 955 miliar rupiah," kata Lily saat paparan publik, Jumat (14/6).

Bali Towerindo juga menargetkan pertumbuhan EBITDA naik dengan margin di kisaran 67%-68%. Untuk EBITDA sepanjang tahun 2023, dicatatkan sebesar Rp 639 miliar atau 67% EBITDA.

Baca Juga: Bali Towerindo (BALI) akan Terbitkan Sukuk Rp 452 Miliar, Ini Peruntukannya

Sedangkan, margin dan untuk kuartal pertama tahun 2024, EBITDA adalah sebesar Rp 170 miliar  atau EBITDA margin sebesar 68 persen. 

"Dan untuk EBITDA margin-nya kami targetkan di level 68%-67% EBITDA margin," sambungnya.

Sebagai tambahan, pendapatan usaha BALI tercatat sebesar Rp 955,26 miliar sepanjang tahun 2023. Hasil itu menyusut 2,3% dibanding tahun 2022 yang mencapai Rp 978,37 miliar. 

Baca Juga: Bali Towerindo Sentra (BALI) akan Optimalkan Fiber To Home Pada Tahun 2023

Pemicunya, pendapatan dari komunikasi data, internet dan televisi kabel turun 5,72% secara tahunan menjadi Rp 395,22 miliar pada tahun 2023. Kemudian pendapatan penyewaan menara dan jaringan tumbuh 0,35% secara tahunan menjadi Rp 560,04 miliar. 

Sayangnya, beban pokok pendapatan membengkak 1,4% secara tahunan menjadi Rp 426 miliar pada tahun 2023. Akibatnya, laba kotor terpangkas 5,02% secara tahunan menjadi Rp 529,25 miliar.

Sementara itu, jumlah kewajiban bertambah 9,08% secara tahunan menjadi Rp 3 triliun pada tahun 2023. Pada sisi lain, total ekuitas meningkat 2,9% secara tahunan menjadi Rp 2,51 triliun pada akhir tahun 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×