kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini strategi Barito Pacific (BRPT) dorong kinerja tahun ini


Kamis, 24 September 2020 / 17:30 WIB
Ini strategi Barito Pacific (BRPT) dorong kinerja tahun ini
ILUSTRASI. PT Barito Pacific Tbk (BRPT) optimistis dapat melalui tahun ini dengan baik.


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Barito Pacific Tbk (BRPT) optimistis dapat melalui tahun ini dengan baik. Barito mempersiapkan diri agar tetap dapat mendorong kinerja bisnisnya di tahun ini.

Menurut Direktur Utama BRPT Agus Salim Pangestu, BRPR akan fokus memperkuat semua segmen bisnisnya dan menjaga hedging likuiditas. "Antara lain, refinancing utang janhka pendek menjadi jangka panjang, lalu balancing utang antara rupiah dan dolar AS," terangnya kepada Kontan.co.id, Kamis (24/9).

BRPT belum bisa menyebutkan proyeksi kinerja di tahun ini. Agus mengakui sulit untuk memprediksi pertumbuhan kinerja perseroan sekarang. Yang jelas, fokus BRPT menjaga kekuatan keuangannya selama pandemi corona berlangsung.

Baca Juga: Barito Pacific (BRPT) akan memulai konstruksi PLTU Suralaya 9 dan 10

Di semester pertama tahun ini, BRPT membukukan penurunan pendapatan bersih 15% secara tahunan menjadi US$ 1,1 miliar. Sedangkan bottomline memperoleh rugi bersih US$ 8,8 juta, padahal di semester pertama tahun lalu, BRPT masih membukukan laba bersih US$ 10,91 juta.

Menilik lebih jauh, segmen penjualan petrokimia di pasar lokal selama paruh pertama tahun ini tergerus besar 23% secara tahunan menjadi US$ 583,99 juta. Sedangkan segmen bisnis energi listrik mampu tumbuh 9,7% secara tahunan menjadi US$ 113,26 juta.

Bahkan untuk segmen bisnis energi uap tumbuh 12,5% secara tahunan menjadi US$ 54,47 juta. Mengomentari hal tersebut, menurut Agus, BRPT tetap berusaha mengerek potensi dari bisnis petrokimia dan energi.

"Kalau sektor petrokimia, kami expand sesuai rencana.  Karena indonesia banyak sekali impor, semoga bisa bantu negara untuk mengurani defisit," kata Agus. Sementara untuk bisnis energi, segmen tersebut punya orientasi jangka panjang namun punya peluang terserap semakin baik di masa depan.

Selanjutnya: Kekayaan Konglomerat Djarum, Salim, MNC, Astra, Barito Hingga Bakrie Digerus Corona

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×