Reporter: Vina Elvira | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dafam Property Indonesia Tbk (DFAM) berupaya memaksimalkan kinerjanya di tengah penurunan sektor perhotelan di sepanjang 2025. Memasuki penghujung tahun, DFAM menyiapkan berbagai paket menginap menarik untuk menghadapi high season Natal & Tahun Baru.
Sekretaris Perusahaan PT Dafam Property Indonesia Tbk Soviadi Nor Rachman menyatakan, tahun 2025 bukan tahun yang mudah bagi industri perhotelan. Kebijakan efisiensi anggaran pemerintah di Indonesia yang membatasi perjalanan resmi, seminar, dan event resmi, menyebabkan turunnya permintaan signifikan di segmen ini.
Sementara tingkat okupansi untuk city occupancy juga tidak stabil.
“Faktor utama yang mempengaruhi okupansi tahun ini adalah Relation ke SteakHolder dan Flexible Rate. Kebijakan efisiensi anggaran meeting dan penginapan di Kementerian, dinas-dinas provinsi, kabupaten, kota juga mempengaruhi tingkat okupansi sepanjang tahun 2025 ini,” ungkap Soviadi, kepada Kontan.co.id.
Baca Juga: Ada Relaksasi Perjalanan Dinas ASN, DFAM Prediksi Kenaikan Okupansi Hotel Capai 20%
Dalam menghadapi high season akhir tahun (Natal & Tahun Baru), perseroan menyiapkan beberapa strategi untuk memaksimalkan kinerja pada periode ini. Pertama, bundling & paket promo spesial Natal dan Tahun Batu untuk memberikan pengalaman lebih kepada para tamu hotel.
Selanjutnya, DFAM juga menerapkan minimum stay policy. Misalnya, batas minal menginap dua malam untuk malam Tahun Baru, agar okupansi lebih stabil.
Kemudian, dynamic pricing, menyesuaikan harga kamar dengan demand. Perseroan
menerapkan harga lebih tinggi saat peak date, tapi tetap kompetitif.
Di sisi lain, perseroan juga melihat peluang dari kegiatan MICE pemerintahan, BUMN, dan swasta menjelang akhir tahun.
“Banyak instansi mengadakan rapat akhir tahun, gathering, serta perencanaan awal 2026,” tambahnya.
Perseroan melihat prospek industri di awal tahun 2026 masih belum stabil. Pihaknya berharap, perbaikan bisnis akan terjadi di kuartal kedua, dan Pemerintah Pusat sudah tidak ada lagi efisiensi anggaran.
“Rencana ekspansi kami di 2026 adalah strategi jemput bola dimana kita akan membuat Outside Catering ke sektor swasta dan sekolah yang membutuhkan Food & Beverage,” tandasnya.
Selanjutnya: Harga Bitcoin Capai Rp 2 Miliar, Penerimaan Pajak Kripto Tembus Rp 1,61 Triliun
Menarik Dibaca: Berapa Modal Buka Salon Kecantikan? Estimasi Rp 67,6 Juta
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News