Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk (IKAI) tengah berjibaku mempertahankan bisnisnya di segmen keramik maupun hotel. Sejumlah strategi telah disiapkan untuk menghadang efek gulir dari pandemi Corona.
Teuku Johas Raffli, President Director of IKAI menjelaskan perusahaan melihat kondisi ekonomi global dan nasional cukup menantang secara keseluruhan. Adapun untuk industri keramik, Teuku berkaca dari kinerja industri keramik nasional yang melandai. Buktinya saja, Asaki mengungkapkan kapasitas produksi nasional sudah turun di bawah 40% akibat pandemi.
Baca Juga: Kasus corona di Bogor turun, anak usaha Intikeramik Alamasri buka bisnis hotelnya
"Menyikapi situasi ini, kami tetap mengupayakan untuk melakukan distribusi dan penjualan keramik ke beberapa daerah yang masih dapat diakses untuk mempertahankan profitabilitas bisnis kami," jelasnya kepada Kontan.co.id, Rabu (3/6).
Teuku menyatakan untuk mempersiapkan langkah ke depannya, IKAI masih tetap melakukan identifikasi dan penjajakan dengan calon-calon distributor. Hal ini sebagai persiapan untuk memperkuat jaringan distribusi terutama untuk modern outlet. Tidak bertopang pada bisnis keramiknya saja, IKAI memaksimalkan segmen bisnis hotelnya sekalipun ada pandemi Corona.
Pada Maret 2020, IKAI mengumumkan memberikan fasilitas khusus isolasi mandiri di hotel yang juga diimbangi dengan protokol kesehatan yang ketat. Kemudian pada 20 Mei 2020, IKAI juga memulai kembali operasi bisnisnya yakni Swiss-Belhotel Bogor karena Kabupaten Bogor mengalami penurunan ksus Covid-19.
Sejak dibuka pertengahan Mei 2020, Teuku mengungkapkan IKAI melihat respon pasar terhadap pembukaan kembali lini bisnis hotel di Bogor tergolong cukup positif. Tingkat okupansi unit hotel yang berada di Bogor sejak dibuka kembali sampai saat ini berada pada level 30% - 40%.
Baca Juga: Intikeramik Alamasri Industri (IKAI) Memaksimalkan Bisnis Perhotelan
Lantas untuk lini bisnis hotel lainnya, yaitu Swiss Belinn Gajahmada-Medan dan Hotel Saka Medan masih tetap beroperasi sambil menyesuaikan dengan kondisi yang terjadi. Maka dari itu, Teuku bilang IKAI melakukan penyesuaian kegiatan operasi sesuai dengan protokol pemerintah. Hal ini mencakup penyediaan hand sanitizer, masker, pengukuran suhu, menutup fasilitas publik di hotel, menambahkan jumlah fasilitas cuci tangan serta menawarkan paket isolasi diri.
Meski IKAI telah menyiapkan langkah-langkah mendorong bisnisnya di tengah Corona, mereka masih belum bisa memproyeksikan berapa pertumbuhan kinerja di sepanjang tahun ini. Teuku bilang IKAI terus meninjau dan menerapkan langkah-langkah strategis untuk mempertahankan bisnis.
Oleh karena itu Teuku menyatakan bakal lebih fokus pada peningkatan efisiensi dan ketahanan sebagai strategi penanggulangan terhadap situasi ini. Langkah penyesuaian lebih lanjut, jika dibutuhkan, akan dilakukan terhadap kegiatan bisnis kami sesuai dengan situasi yang terjadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News