kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.930.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Ini Strategi SiCepat Siasati Rencana Kenaikan Harga BBM


Rabu, 24 Agustus 2022 / 18:37 WIB
Ini Strategi SiCepat Siasati Rencana Kenaikan Harga BBM
ILUSTRASI. SiCepat Ekspres pilih menggunakan kendaraan listrik agar tak tergantung pada BBM


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis logistik dan jasa pengiriman mulai mendapat tekanan. Selain wacana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), ternyata tekanan juga datang dari perubahan ongkos kirim dari Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo).

Dengan adanya dua sentimen tersebut, SiCepat mengaku belum akan menaikkan ongkos pengiriman paket dalam waktu dekat.

“Keputusan ini didukung dengan inovasi SiCepat yang telah melakukan langkah efisiensi operasional melalui pengalihan kendaraan operasional motor bensin menjadi motor listrik secara bertahap,” kata Chief Executive Officer (CEO) SiCepat Ekspres, The Kim Hai, Rabu (24/8).

Seperti diketahui, pemerintah sedang menggodok rencana untuk menaikkan harga BBM bersubsidi. Hal ini dilakukan karena harga minyak mentah dunia terus melambung dan membuat beban subsidi energi melonjak.

Baca Juga: Gandeng Volta-MCAS Group, Pos Logistik Indonesia Sediakan Penyewaan Motor Listrik

Dengan pertimbangan itu, Asperindo turut menghimbau para anggotanya untuk menaikkan harga operasional hingga 10%, sebagai salah satu antisipasi atas isu kenaikan harga BBM.

Lebih lanjut, SiCepat bilang, jika pemanfaatan electric vehicle (EV) menjadi langkah diversifikasi sumber energi yang dilakukan SiCepat Ekspres agar tidak hanya bergantung pada sumber energi fosil dalam menjalankan kegiatan operasional.

"Dari sisi operational cost, pemanfaatan EV ini telah membuat SiCepat mengalami penghematan bahan bakar hingga lebih dari Rp 9 miliar. Dari data tersebut, diproyeksikan hingga akhir tahun 2022, operasional SiCepat dapat menghemat BBM dan biaya maintenance motor lebih dari Rp 71 miliar. Dengan begitu, perusahaan dapat meminimalisir potensi dampak operasional dari wacana kenaikan harga BBM," tambah dia.

Untuk memudahkan kurir SiCepat, yaitu SiGesit, dalam melakukan pengiriman paket menggunakan EV, SiCepat dalam kerja samanya dengan Volta juga menyediakan infrastruktur Sistem Ganti Baterai (SGB) di 181 titik yang tersebar di Jabodetabek, Semarang, dan Bali. Inisiatif ini sekaligus merupakan upaya pembangunan ekosistem kendaraan listrik yang terintegrasi.

Dalam satu kali pengisian baterai, motor listrik Volta mampu menempuh jarak hingga 60 km. Lalu untuk mengisi ulang daya baterai, SiGesit hanya perlu menukarkan baterai yang sudah habis dengan baterai baru di mesin SGB.

Baca Juga: SiCepat Catat Volume Pengiriman Barang Naik 33% di Semester I-2022

Terlebih, SiCepat menyediakan mesin SGB yang juga berlokasi di gerai. Sehingga, kurir dapat dengan mudah mengakses SGB untuk penukaran baterai.

Willty Awan, Direktur PT Volta Indonesia Semesta, memaparkan bahwa proyeksi EV terhadap bisnis logistik dapat menjadi solusi di tengah wacana kenaikan harga BBM bersubsidi.

“SiCepat telah melakukan inovasi yang strategis dan terbukti bahwa produk EV kami dapat menjawab kebutuhan operasional SiCepat. Motor listrik Volta 401 dapat mengangkut beban hingga 200 kg dan minim biaya maintenance, terutama baterai, karena menggunakan Sistem Ganti Baterai," papar Willty.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×