Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) pada hari ini menyelenggarakan RUPST yang dihadiri oleh pemegang 23,19 miliar saham atau 89,62% dari keseluruhan pemegang saham Garuda. RUPS Tahun 2019 ini merupakan yang kedelapan kalinya yang diselenggarakan Perseroan sejak melaksanakan IPO pada Februari 2011.
M. Ikhsan Rosan, VP Corporate Secretary GIAA mengatakan, sejalan dengan dinamika industri penerbangan yang semakin kompetitif, akselerasi bisnis perusahaan juga turut harus dikembangkan. Melalui struktur manajemen baru tersebut diharapkan dapat mendukung upaya perseroan dalam mengakselerasi kinerja bisnis yang dijalankan.
"Manajemen Garuda Indonesia berterima kasih kepada jajaran direksi dan komisaris periode sebelumnya atas segala dedikasi yang telah diberikan kepada perusahaan selama ini dalam mendukung upaya perusahaan menghasilkan output bisnis yang sustainable", ujarnya dalam siaran pers, Rabu (24/4)
Sesuai keputusan RUPST tersebut, maka dilakukan pemberhentian dengan hormat terhadap I Wayan Susena sebagai Direktur Teknik dan Nicodemus Panarung Lampe sebagai Direktur Layanan, serta penyesuaian struktur direksi baru yang akan bertugas mendampingi Direktur Utama.
Dengan demikian, maka susunan Direksi Garuda Indonesia sesuai hasil RUPST adalah sebagai berikut: Direktur Utama I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra, Direktur Operasi Bambang Adisurya Angkasa, Direktur Teknik & Layanan Iwan Joeniarto, Direktur Human Capital Heri Akhyar, Direktur Niaga Pikri Ilham Kurniansyah, Direktur Kargo & Pengembangan Usaha Mohammad Iqbal dan Direktur Keuangan & Manajemen Resiko Fuad Rizal
Sementara itu, sesuai dengan mata acara ke-7 RUPST 2019 tersebut susunan Dewan Komisaris Garuda Indonesia juga mengalami perubahan dengan dilakukannya pemberhentian dengan hormat kepada Agus Santoso sebagai Komisaris Utama/ Komisaris Independen, Chairal Tanjung, Dony Oskaria, Muzaffar Ismail dan Luky Alfirman sebagai Komisaris.
Ada sejumlah nama baru dan diangkatnya kembali Chairal Tanjung sehingga komposisi dewan komisaris menjadi sebagai berikut : Komisaris Utama Sahala Lumban Gaol, Komisaris Independen Herbert Timbo P. Siahaan, Komisaris Idependen Insmerda Lebang, Komisaris Independen Eddy Porwanto Poo dan Komisaris Chairal Tanjung
Sementara itu, sesuai dengan agenda yang telah ditetapkan, RUPST Garuda yang dilaksanakan pada hari ini, telah menyetujui Laporan Tahunan Perseroan Tahun Buku 2018, Pengesahan Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan dan Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Perseroan serta Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, sekaligus pemberian pelunasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan selama Tahun Buku yang berakhir pada 31 Januari 2018.
Selain itu menyetujui Penetapan Penggunaan Laba Bersih Tahun Buku 2018, Penetapan tantiem untuk anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan Tahun Buku 2018 dan Remunerasi untuk anggota Direksi dan Dewan Komisaris Tahun Buku 2019, Penunjukan Kantor Akuntan Publik Untuk Mengaudit Laporan Keuangan Perseroan serta Laporan Keuangan Pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Perseroan Tahun Buku 2019,
Disetujui juga Laporan Penggunaan Dana Penawaran Umum Saham Perdana yang sifatnya adalah pelaporan sehingga tidak terdapat tanya jawab dan keputusan, Perubahan Anggaran Dasar Perseroan; khusus untuk Pasal 1 Ayat 1 mengenai perubahan nama perseroan dari yang sebelumnya bernama Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Penerbangan Garuda Indonesia (Persero) Tbk atau yang disingkat PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menjadi PT Garuda Indonesia Tbk dan Perubahan Pengurus Perusahaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News