kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini upaya-upaya Pertamina mengembangkan energi hijau


Sabtu, 31 Oktober 2020 / 20:45 WIB
Ini upaya-upaya Pertamina mengembangkan energi hijau
ILUSTRASI. Pertamina terus memastikan pengembangan program energi hijau alias green energy berjalan sesuai visi pemerintah.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina terus memastikan pengembangan program energi hijau alias green energy berjalan sesuai visi pemerintah untuk menciptakan ketahanan dan kemandirian energi nasional sekaligus menjawab tantangan transisi energi di masa depan. Berbagai inovasi dengan memanfaatkan teknologi terkini dilakukan Pertamina dalam pemanfaatan potensi energi baru terbarukan (EBT) yang berlimpah di Indonesia.

Sebagai informasi, pada Juli 2020, Pertamina sukses uji coba produksi green diesel (D100) di Kilang Dumai sebesar 1.000 barel. Sebelumnya, pada Maret 2020, juga telah dilakukan uji coba co-processing green gasoline di Kilang Cilacap. Uji coba juga akan berlanjut untuk co-processing green avtur yang ditargetkan pada akhir 2020.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan, produk green diesel D100 yang 100% dan green gasoline atau green avtur diolah dari bahan dasar kelapa sawit. Produk ini direaksikan menggunakan katalis Merah Putih yang diproduksi Research & Technology Center (RTC) Pertamina bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB).

“Setelah uji coba produk green diesel D100 di kilang Dumai berikut green fuel atau green avtur di Kilang Cilacap, Pertamina juga bersinergi dengan BUMN lain dan perguruan tinggi juga akan membangun pabrik katalis yang akan mendorong TKDN di industri migas dan kimia, sehingga akan mengurangi defisit transaksi negara dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” ungkap dia dalam siaran pers yang diterima Kontan, Sabtu (31/10).

Baca Juga: Dukung peningkatan layanan energi, Pertamina fokus perkuat 4 program ini

Uji coba ini pun dijalankan paralel dengan proyek pembangunan Standalone Biorefinery di Cilacap maupun di Plaju. Lantas, Pertamina tetap berkomitmen untuk selalu berinovasi dalam menciptakan produk yang lebih berkualitas dan ramah lingkungan.

Tak hanya itu, Subholding Power and New & Renewable Energy Pertamina yaitu PT Pertamina Power Indonesia (PPI) juga memiliki portofolio proyek energi bersih yang beragam.

Salah satu proyek PPI yang sedang dalam proses konstruksi adalah Proyek Independent Power Producer (IPP) LNG-to-Power Jawa-1 dengan kapasitas 1.760 Mega Watt (MW) yang berlokasi di Cilamaya, Karawang, Jawa Barat. Sampai dengan Januari 2020, kemajuan proyek ini telah mencapai 87,5% dan ditargetkan mencapai Commercial Operation Date (COD) pada tahun 2021 mendatang.

Selain IPP Jawa-1, beberapa proyek yang telah dioperasikan PPI antara lain proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas 4 MW yang berlokasi di area Kilang LNG Badak, Kalimantan Timur, kemudian proyek Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) yang berasal dari pengolahan limbah kelapa sawit dengan kapasitas 2,4 MW yang merupakan hasil kerja sama antara PPI dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III, serta proyek Pengoperasian dan Perawatan (O&M) PLTBg milik PTPN II di area Kwala Sawit dan Pagar Merbau, Sumatera Utara, dengan total kapasitas 2 MW.

PPI juga melakukan pengembangan PLTS di berbagai Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina sebagai bagian dari optimalisasi bauran energi di wilayah operasi Pertamina. Untuk tahun 2020, PPI menargetkan pengembangan PLTS di 50 SPBU dan akan bertambah ke depannya.

“Sampai saat ini, PPI telah membuktikan kompetensi dan kapabilitasnya sebagai penyedia energi bersih. Ke depan, perusahaan akan terus memperluas komitmen pengembangan energi bersih, baik untuk kebutuhan di luar Pertamina maupun di internal di lingkungan Pertamina sendiri," ujar Fajriyah.

Dalam mengantisipasi tren energi masa depan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sendiri mendukung sepenuhnya langkah Pertamina untuk melakukan transformasi ke Green Energy. Menurutnya, transformasi energi sudah diimplementasikan Pertamina melalui program B30 serta percepatan program gasifikasi batu bara menjadi metanol dan dimethyl ether (DME) yang bisa mengurangi impor LPG yang sudah mencapai 6 juta metrik.

Selain itu, Erick Thohir dan Kementerian BUMN terus mendorong transformasi BUMN bidang energi, termasuk mendorong terwujudnya kerja sama Pertamina dengan beberapa BUMN dalam pengembangan bisnis baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) yang dipercaya sebagai sumber energi di masa depan.

Selanjutnya: Dorong ekonomi & akses energi, Pertamina perluas layanan ke pedesaan lewat Pertashop

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×