kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.335   -60,00   -0,37%
  • IDX 7.167   24,52   0,34%
  • KOMPAS100 1.045   4,88   0,47%
  • LQ45 815   2,85   0,35%
  • ISSI 224   0,76   0,34%
  • IDX30 426   1,90   0,45%
  • IDXHIDIV20 505   1,29   0,26%
  • IDX80 118   0,58   0,49%
  • IDXV30 120   0,61   0,51%
  • IDXQ30 139   0,24   0,17%

Inilah dua nama calon pemenang tender MRT


Jumat, 28 September 2012 / 15:04 WIB
Inilah dua nama calon pemenang tender MRT
ILUSTRASI. Inisiatif Pengusaha Peduli NKRI yang bermula Maret tahun 2020, berhasil menggalang dana lebih dari Rp660 miliar


Reporter: Fahriyadi | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Spekulasi pemenang tender proyek pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) akan segera terjawab beberapa hari ke depan. Sebab, Tribudi Rahardjo, Direktur Utama PT MRT Jakarta berjanji mengumumkan pemenang tender pada 4 Oktober mendatang.

"Tanggal 4 Oktober kami sampaikan pemenangnya,” kata Tribudi di Jakarta, Jumat (28/9). Ia menjelaskan, total ada 8 paket yang ditenderkan yaitu; konstruksi ada enam paket berupa tiga proyek jalur layang (elevated) dan tiga proyek jalur bawah tanah (underground).

“Proyek yang sudah matang adalah proyek jalur bawah tanah dengan nilai Rp 4 triliun-Rp 4,5 triliun,” jelasnya. Untuk paket jalur bawah tanah ini, sudah ada dua calon pemenang yang akan memenangi tiga paket proyek.

Mereka adalah konsorsium Obayashi-Wijaya Karya (Wika) dan konsorsium Sumitomo-Hutama Karya (HK). "Kami cenderung hati-hati terutama soal persetujuan dengan Jepang. Ini lelang, dan ada lebih dari satu penawaran. Serta ada satu konsorsium yang menangkan 2 paket sekaligus," sambung Tribudi.

Tribudi mengungkapkan, nominasi pemenang konsorsium underground sengaja didahulukan. Sebab, pengajuan penawarannya sudah lebih dahulu ketimbang penawaran proyek elevated. Selain itu, secara teknis, pengerjaan proyek jalur bawah tanah lebih lama.

Ia memperkirakan, pengerjaan jalur bawah tanah bisa memakan waktu 4 tahun, sedangkan untuk jalur layang hanya butuh 2 tahun. "Ujungnya pada 2016 nanti konstruksinya sudah selesai dan butuh tiga sampai enam bulan untuk uji coba operasi," jelas Tribudi.

Jika berjalan mulus, pemenang paket bawah tanah bisa mengerjakan proyek awal 2013.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×