Reporter: Ragil Nugroho | Editor: Markus Sumartomjon
JAKARTA. Dari periode Januari hingga Agustus 2012 ini, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) berhasil meraih kontrak proyek anyar senilai Rp 10 triliun. Hasil pencapaian ini setara 60% dari target kontrak baru tahun 2012 yang dipatok sebesar Rp 16,25 triliun.
Proyek terbaru yang berhasil Wika raih adalah pengerjaan proyek jembatan dan pemeliharaan jalan dari Pemerintah Timor Leste. Menurut Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya, Natal Argawan proyek tersebut berupa pemeliharaan jalan Batugede-Maliana Road Section Timor Leste senilai Rp 62,59 miliar dan pembangunan jembatan Komoro Timor Leste dengan nilai mencapai Rp 78 miliar.
Natal akui kalau ditotal sebagian besar proyek Wika berasal dari BUMN. "Dari total proyek sebesar Rp 10 triliun, sekitar 80% berasal dari proyek BUMN," katanya.
Beberapa proyek lainnya adalah pembangunan jembatan layang Baburaja Brunei Darussalam senilai Rp 39,7 miliar. Pengerjaan perkuatan tebing Jatigede, Sumedang, Jawa Barat senilai Rp 80,36 miliar.
Selain itu, Wika juga berhasil beraih kontrak lumayan untuk mengerjakan pembangunan PLTU berkapasitas 50 megawatt hingga 60 megawatt di Tanjung Batu, Kepulauan Riau dengan nilai kontrak sebesar Rp 530 miliar.
Wika juga tengah menunggu pengumuman pemenang tender pengerjaan terowongan mass rapid transit (MRT) Jakarta yang sedianya akan dimumkan minggu lalu tapi ditunda.
Proyek MRT tersebut sedianya bakal terbagi dalam enam paket pengerjaan. Nah, Wika ikut lima paket pembangunan yang terdiri dari tiga paket pembangunan elevator atau melayang dan dua paket pengerjaan bawah tanah (underground).
Wika bakal mengerjakan lima paket pembangunan dengan menggandeng perusahaan Jepang. Paket melayang bekerja sama dengan Tokyo Corporation. Sementara paket bawah tanah bersama Shimizu Corporation dan Hazama Corporation.
Proyek MRT tahap I dari Lebak Bulus - bundaran Hotel Indonesia (HI) berjarak 15,7 kilometer ini butuh dana Rp 17 triliun.
Meski minus proyek MRT, kinerja Wika tetap moncer di semester satu ini. Pendapatan Wika di semester I - 2012 mencapai Rp 4,02 triliun atau naik 21,45% dari pendapatan di periode yang sama tahun lalu yang masih Rp 3,31 triliun. "Kenaikan pendapatan kami berkat adanya kontrak baru," katanya.
Untuk tahun ini, total kontrak yang sedang dikerjakan Wika mencapai Rp 32,09 triliun atau tumbuh 20,68% dari pencapaian tahun lalu yang sebesar RP 26,59 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News