Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Mulai tahun ini, PT Hotel Indonesia Natour (Persero) alias Inna Hotel Group tak hanya sebagai pemilik hotel, tapi juga bakal merambah bisnis operator hotel. Inna Hotel berniat menjadi operator hotel milik perusahaan pelat merah lainnya.
Direktur Utama Inna Hotel Group, Intan Abdams Katoppo melihat peluang sebagai operator hotel lantaran banyak aset badan usaha milik negara (BUMN) yang menganggur. "Untuk tahap pertama, kami akan bekerjasama dengan BUMN dulu," ujar Intan, Jumat (25/1).
Sayang, dia masih merahasiakan identitas BUMN yang hotelnya akan dikelola Inna Hotel karena belum ada kesepakatan resmi. Yang jelas, Inna Hotel membidik kota lapis dua atau lapis tiga seperti Kediri, Bojonegoro, dan Pekalongan.
Menurut Intan, Inna Hotel Group akan bermain di segmen hotel bintang satu atau bintang dua. "Aset BUMN biasanya lahannya luas dan berada di lokasi premium. Sayang kalau dijadikan hotel bujet," paparnya.
Dia berambisi, perusahaan bisa mengelola sebanyak 25 hotel hingga 2015 mendatang, termasuk di antaranya 12 hotel milik sendiri. Nantinya, Inna Hotel Group hanya akan bertindak sebagai operator dan belum berminat ikut berinvestasi di 13 hotel lainnya.
Di samping itu, Inna Hotel Group juga akan meneruskan renovasi hotel-hotel miliknya. Tahun lalu, perusahaan telah merampungkan pemugaran dua hotel, yaitu Grand Inna Muara di Padang dan Inna Kuta Beach di Kuta, Bali.
Nah, tahun ini, enam hotel lagi akan direnovasi, yaitu Inna Grand Bali Beach di Sanur, Inna Putri Bali di Nusa Dua, Inna Bali di Denpasar, Inna Garuda di Yogyakarta, Inna Simpang di Surabaya, serta Inna Samudera Beach di Pelabuhan Ratu, Sukabumi.
Keenam hotel itu ditargetkan selesai bertahap mulai tahun ini hingga tahun depan. Nantinya, setelah renovasi, jumlah kamar Inna Hotel Group secara keseluruhan akan bertambah menjadi 2.400, dari saat ini 2.200 unit.
Perusahaan merogoh kocek sekitar Rp 1,5 triliun untuk merenovasi sejumlah hotel yang sudah dimulai sejak tahun lalu. Tanpa menyebut porsinya, Intan bilang, sebagian pendanaan ditutup dari pinjaman dan penerbitan surat utang. Inna Hotel Group juga sedang menjajaki peluang initial public offering (IPO) pada 2016 mendatang.
Intan enggan membeberkan pencapaian pendapatan tahun lalu. Dia hanya bilang, kinerja tahun lalu masih di bawah target. Sekadar catatan, sampai kuartal ketiga tahun lalu, Inna Hotel Group membukukan pendapatan sejumlah Rp 445 miliar, dan laba usaha senilai Rp 50 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News