kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.326.000 1,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inna Hotel merenovasi diri agar bisa bersaing


Senin, 19 November 2012 / 09:54 WIB
ILUSTRASI. Foto udara permukiman?penduduk?dan stasiun kereta Tanah Abang berlatar belakang gedung perkantoran di Jakarta, Kamis (9/1/2020). Cuaca hari ini di Jabodetabek cerah hingga berawan, menurut ramalan BMKG. KONTAN/Fransiskus Simbolon.


Reporter: Ragil Nugroho | Editor: Markus Sumartomjon

JAKARTA. Pendapatan PT Hotel Indonesia Natour (Inna Hotel Group) sampai Oktober 2012 ini mencapai Rp 225 miliar. Hasil ini setara dengan 75% dari target pendapatan Inna Hotel tahun ini yang sebesar Rp 300 miliar. Tahun lalu pendapatan Inna Hotel sebesar 293 miliar.

Pendapatan yang belum maksimal akibat beban Inna yang besar. "Kami sedang melakukan renovasi," kata Intan Abdams Katoppo, Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour, akhir pekan lalu.

Inna Hotel tengah melakukan renovasi untuk meningkatkan sarana dan parasarana hotel miliknya. Langkah renovasi tersebut jelas menghabiskan dana yang tidak sedikit.

Menurut Intan, sekitar 12 hotel yang berada di bawah bendera Inna Hotel Group saat ini tengah didandani supaya lebih menarik. Beberapa hotel tersebut antara lain Hotel Inna di Kuta, Hotel Inna Putri Bali di Nusa Dua, dan Inna Grand Bali Beach yang semuanya ada di Bali.

Ia menyebutkan untuk memenuhi kebutuhan renovasi di lingkup Inna Hotel, perusahaan bisa menghabiskan dana antara Rp 500 miliar sampai Rp 1 triliun. Ia menargetkan proses renovasi tersebut bisa kelar tahun depan.

Renovasi ini memang penting Inna Hotel kerjakan. Pasalnya, mereka ingin bisa bersaing tidak hanya dengan jaringan hotel lokal tapi juga internasional.

Untuk tahun ini, Inna Hotel menargetkan tingkat okupansi sebesar 73%. Tahun lalu, tingkat okupasi rata-rata mereka sebesar 68,4%.

Setelah langkah renovasi ini kelar, Inna Hotel bakal melebarkan sayap bisnis ke hotel bujet yang sampai saat ini masih naik daun. Mereka bakal memanfaatkan lahan milik sendiri yang tersebar di Tebet, Warung Buncit serta Kelapa Gading, Jakarta. "Rata-rata luas tanahnya sekitar 1.000 m2," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×