kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.326.000 1,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inpex-Shell akan meminta insentif kilang darat


Senin, 18 April 2016 / 11:34 WIB
Inpex-Shell akan meminta insentif kilang darat


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Setelah menerima dan akan melanjutkan proyek pengelolaan Lapangan Abadi, Blok Masela di darat, kini Inpex Corporation dan Royal Dutch Shell melalui Inpex Masela Ltd masih menghitung berapa besar skala keekonomian dan investasi blok ini. Namun, dalam gambaran awal, mereka membutuhkan dukungan pemerintah berupa insentif agar proyek ini bisa jalan dan kelar tepat waktu.

Usman Slamet Senior Manager Communication And Relation Inpex Corp menyebut insentif ini diperlukan lantaran dalam kajian sebelumnya fasilitas produksi gas alam atawa liquefied natural gas (LNG) di darat tidak layak investasi. Karena itulah agar bisa mencapai skala layak investasi, perlu dukungan insentif dari pemerintah.

Hanya saja Usman belum bisa menceritakan insentif apa saja yang bisa diberikan pemerintah untuk proyek ini. Apakah berupa insentif fiskal layaknya industri yang membangun fasilitas produksi di daerah terpencil atau insentif lain berupa perpanjangan kontrak agar bisa memenuhi skala keekonomian proyek.

Usman menegaskan pihaknya menghormati keputusan pemerintah agar kontraktor kontrak kerjasama (KKKS) membangun fasilitas produksi di darat. Saat ini Inpex dan Shell masih berupaya mempelajari dan memahami surat pemerintah Indonesia.

Karena itu, hingga saat ini pihaknya masih belum membuat keputusan dimana lokasi tempat membangun fasilitas produksi tersebut. Sebelumnya menurut informasi yang dihimpun KONTAN, salah satu alternatif tempat yang disarankan pemerintah adalah Pulau Tanimbar.

Pertimbangannya adalah ditempat ini sudah ada depo bahan bakar minyak milik Pertamina, sehingga KKKS akan lebih mudah mengurus izin analisis dampak lingkungan (Amdal). Di sisi lain, di lokasi ini jumlah penduduknya juga relatif sedikit, di tempat yang sama telah ada pos TNI.

Sementara dalam kajian pemerintah, konsep onshore LNG jika di bangun di Pulau Tanimbar membutuhkan investasi sebesar US$ 19,3 miliar dan jika dibangun di Pulau Aru memerlukan investasi sebesar US$ 22,3 miliar.

Bisa perpanjang kontrak

Usman bilang perincian insentif yang akan diminta oleh KKKS ini akan mereka sampaikan dalam term and condition saat menyusun rencana pembangunan atau plan of development (PoD).  Hanya saya ia belum memastikan berapa lama Inpex dan Shell akan menyusun kembali PoD mereka di Blok Masela ini dengan konsep kilang darat.

Pengamat Migas Jhon Karamoy menilai permintaan insentif dari Inpex dan Shell ini sebagai hal yang wajar. Sebab mereka selama ini sudah keluar duit selama melakukan eksplorasi dan melakukan kajian saat mengusulkan PoD floating LNG.

Insentif tersebut mereka perlukan agar bisa menghitung berapa besar tingkat pengembalian investasi atawa return yang akan di dapat selama membangun dan mengelola fasilitas produksi di darat tersebut. Salah satu yang terpenting adalah berapa lama mereka boleh mengelola blok dan fasilitas produksi itu.

Ia mengumpamakan, bila selama ini dengan rencana pembangunan kilang di laut atau Inpex dan Shell bisa mendapatkan return sekitar 18% per tahun, maka untuk kilang di darat berapa yang nanti bisa mereka dapatkan.

Nah, insentif itu perlu diberikan agar tingkat return yang didapat oleh investor setimpal dengan fasilitas produksi di laut atau di darat. Agar proyek itu bisa balik modal, John menyarankan Inpex meminta perpanjangan kontrak yang saat ini hingga 2018 agar diperpanjang menjadi 2048 agar ada waktu menjual gas. "Atau insentif pajak untuk lahannya," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×