kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.924   6,00   0,04%
  • IDX 7.199   58,32   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   10,55   0,96%
  • LQ45 877   11,13   1,28%
  • ISSI 220   0,58   0,27%
  • IDX30 448   5,78   1,31%
  • IDXHIDIV20 540   5,39   1,01%
  • IDX80 127   1,30   1,03%
  • IDXV30 134   0,24   0,18%
  • IDXQ30 149   1,59   1,08%

Integra Indocabinet (WOOD) Targetkan Pendapatan 2023 Turun Hingga 50%, Ini Sebabnya


Jumat, 15 September 2023 / 10:44 WIB
Integra Indocabinet (WOOD) Targetkan Pendapatan 2023 Turun Hingga 50%, Ini Sebabnya
ILUSTRASI. Aktivitas produksi mebel?PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD). Dengan prediksi penurunan 45%-50%, maka pendapatan WOOD tahun ini akan mencapai Rp 2,27 triliun hingga Rp 2,49 triliun.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) menurunkan target penjualan tahun ini menjadi turun 45%-50%. Pemangkasan target ini menimbang kondisi pasar terbesar WOOD, yakni Amerika Serikat (AS).

"Karena penjualan WOOD yang didominasi ekspor terutama ke pasar AS dan dengan mempertimbangkan tingkat suku bunga kredit perumahan AS yang mencapai lebih dari 7% menyebabkan permintaan produk building component dan furniture melambat di tahun 2023," ungka Wang Sutrisno, Direktur Integra Indocabinet dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (15/9)

Penjualan segmen furniture dan building component memiliki korelasi yang tinggi dengan pasar properti. Sehingga, kenaikan suku bunga KPR di AS berpotensi menurunkan permintaan produk WOOD. 

Wang mengatakan, WOOD masih dapat menjaga agar laba bersih tumbuh. Emiten furnitur ini berniat mempertahankan bottom line dengan melakukan efisiensi biaya produksi.

Tahun lalu, WOOD mengantongi pendapatan Rp 4,53 triliun. Dengan prediksi penurunan 45%-50%, maka pendapatan WOOD tahun ini akan mencapai Rp 2,27 triliun hingga Rp 2,49 triliun.

Baca Juga: Tahun Ini, Integra Indocabinet (WOOD) Masih Berupaya Gapai Pertumbuhan Bisnis 10%

WOOD meraup pendapatan Rp 1,27 triliun pada semester pertama tahun ini. Pendapatan WOOD anjlon 59,42% jika dibandingkan dengan semester pertama tahun lalu Rp 3,13 triliun.

Sedangkan laba bersih WOOD merosot 86,77% menjadi Rp 39,66 miliar dari sebelumnya Rp 299,89 miliar.

Penurunan pendapatan WOOD paling besar adalah segmen building component untuk pasar ekspor yang merosot 74,61% menjadi hanya Rp 546,21 miliar dari sebelumnya Rp 2,15 triliun. Sementara penjualan set up untuk pasar ekspor turun 54,67% menjadi Rp 204,51 miliar dari sebelumnya Rp 451,19 miliar.

Di sisi lain, penjualan knock down untuk pasar ekspor justru naik 15,89% menjadi Rp 465,38 miliar dari sebelumnya Rp 401,57 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×