kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Integra Indocabinet (WOOD) Berniat Masuk ke Bisnis Perdagangan Karbon


Minggu, 18 Juni 2023 / 09:38 WIB
Integra Indocabinet (WOOD) Berniat Masuk ke Bisnis Perdagangan Karbon
ILUSTRASI. Aktivitas produksi mebel?PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) yang berniat masuk ke bisnis perdagangan karbon


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) melirik peluang bisnis di sektor perdagangan karbon. Hal ini dilakukan dengan memanfaatkan konsensi hutan yang dimiliki oleh WOOD.

Sebagaimana yang diketahui, WOOD memiliki dua konsensi hutan seluas lebih dari 163.425 hektare (Ha) yang berlokasi di kawasan Kalimantan Timur. Konsensi hutan tersebut dikelola oleh anak usaha WOOD yakni, PT Narkata Rimba dan PT Belayan River Timber. WOOD pun memiliki kuota produksi kayu dari hutan tersebut sebanyak 90.000 meter kubik per tahun.

Direktur Integra Indocabinet (WOOD) Wang Sutrisno mengatakan, tidak lama lagi pemerintah akan mengumumkan tata cara perdagangan karbon. Hal ini semakin menguatkan sinyal bagi WOOD untuk segera masuk ke bisnis perdagangan karbon, terutama yang berkaitan dengan pengembangan natural based solution (NBS).

“Saat ini, tantangan bisnis perdagangan karbon adalah kejelasan mengenai bisnis itu sendiri,” tukas dia dalam paparan publik, Jumat (16/6) lalu.

Baca Juga: Bidik Pertumbuhan Penjualan 10%, Integra Indocabinet (WOOD) Tetap Andalkan Pasar AS

Manajemen WOOD menyebut, dengan berkecimpung di pasar perdagangan karbon, maka diharapkan WOOD bisa mengekspor karbon offset pada masa mendatang. Potensi itu cukup terbuka mengingat Indonesia menjadi kontributor karbon offset terbesar di dunia bersama dengan Brazil dengan porsi masing-masing 15% dari total nilai pangsa pasar produk tersebut.

Lantas, WOOD akan memfokuskan penggunaan dana belanja modalnya atau capital expenditure (capex) pada tahun ini untuk pengembangan segmen kehutanan.

Dalam catatan KONTAN, WOOD menyediakan capex sebesar Rp 250 miliar pada tahun ini atau kurang lebih sama dengan besaran capex perusahaan pada tahun lalu.

Per kuartal I-2023, penjualan WOOD dari segmen kehutanan turun 69,5% year on year (YoY) menjadi Rp 10,63 miliar. Kontribusi segmen kehutanan baru mencapai 1,7% terhadap total penjualan WOOD.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×