kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Intergrasi jalan tol JORR, pengguna mengeluh karena harus merogoh kocek lebih dalam


Rabu, 03 Oktober 2018 / 19:05 WIB
Intergrasi jalan tol JORR, pengguna mengeluh karena harus merogoh kocek lebih dalam
ILUSTRASI. Tarif Integrasi Tol JORR


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .

Nurdin sebagai konsumen tol sekarang mempertanyakan aturan yang menjadi acua integrasi tersebut. Tidak merujuk pada undang-udang tol tetapi tak juga merevisi aturan yang sudah ada itu. "Tarif integrasi ini mengacu kemana? Ada dasar kenaikan di undang-undang tetapi kenapa tidak dipakai?" Tanyanya.

Hal senada juga diungkapkan Iqbal (28) yang bertempat tinggal di Bekasi juga harus membayar tarif jalan tol lebih mahal sekarang kalau ingin bekerja dengan menggunakan kendaraan pribadi. Dia memiliki kantor di dua lokasi yang yang harus dijabani, satu di kawasan Taman Mini dan satunya lagi di TB Simatupang.

Sebelumnya, dia berangkat dari gerbang tol Bekasi Barat dan keluar di Cawang Halim dengan membayar tarif Rp 5.000 dan kemudian masuk ke JORR lewat Bintara menuju Taman Mini dengan tarif Rp 9.500. Sekarang, Iqbal harus membayar lebih mahal yakni Rp 20.000 sekali jalan.

Menurut Iqbal, integrasi tol JORR itu cukup memberatkan karena ada kenaikan Rp 5.500 yang harus dia bayarkan sekali jalan atau Rp 11.000 pulang pergi. Untungnya, dia tidak selalu membawa kendaraan setiap hari ketika ingin berangkat kerja. 

Dia lebih sering menggunakan transportasi umum seperti kereta commuterline. "Buat saya tidak terlalu terasa sih. Cuma kalau tiap hari bawa kendaraan lumayan tekor juga," ujar Iqbal.

Sementara Tulus Abadi, Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menilai integrasi tol itu tidak jadi masalah asalkan didasarkan pada tiga hal. Pertama, dasar integrasi tarif harus bertujuan untuk efisiensi baik operasional maupun pelayanan.

Kedua, integrasi harus menjadi jaminan untuk meningkatkan standar pelayanan kepada pengguna jalan tol sebagai konsumen. Dan yang ketiga, integrasi harus menjadi triger untuk menurunkan biaya logistik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×