Reporter: Vina Elvira | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten properti, PT Intiland Development Tbk (DILD) merealisasikan perolehan marketing sales atawa pra penjualan sebesar Rp 469,2 miliar selama kuartal I-2025.
Pencapaian tersebut setara 23,5% dari target marketing sales DILD di tahun 2025 yang mencapai Rp 2 triliun.
Kontributor penjualan utama berasal dari segmen kawasan industri dengan total Rp 411,6 miliar, yang berasal dari penjualan kavling industri di Batang Industrial Park dan gudang di Aeropolis Technopark.
Sementara segmen mixed-use & high rise menghasilkan penjualan pemasaran sebesar Rp 35,7 miliar, terutama berasal dari 57 Promenade, SQ Res, Praxis dan 1Park Avenue.
Baca Juga: Intiland Development (DILD) Terbitkan Sukuk Rp 250 Miliar, Begini Rinciannya
Dan untuk segmen hunian tapak mencatatkan marketing sales sebesar Rp 22,0 miliar, terutama berasal dari penjualan Brezza, Amesta Living, Tierra dan Virya Semanan.
Direktur DILD Archied Noto Pradono menyatakan, untuk target tahun ini, Manajemen memproyeksikan penjualan real estate high rise masih stagnan.
“Target marketing sales Rp 2 triliun, masih sama dengan target tahun lalu. Untuk realisasi kami harapkan bisa tercapai ke depannya,” ungkap Archied, Minggu (18/5).
Untuk tahun ini DILD masih akan fokus pada produk properti yang sudah ada.
Meski tak memberikan angka detail, Archied mengatakan alokasi belanja modal atau capital expenditure (Capex) yang disiapkan tahun ini tidak begitu besar.
Pada kuartal I-2025, Perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 640,8 miliar, turun 9,9% yoy dari Rp 710,9 miliar pada periode yang sama.
DILD juga membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada perusahaan induk sebesar Rp 10,6 miliar, meningkat dari rugi bersih sebesar Rp 84,3 miliar di kuartal I-2024.
Merujuk keterangan resmi perusahaan, peningkatan laba bersih pada kuartal pertama terutama disebabkan oleh marjaba kotor yang lebih tinggi, terutama dari segmen kawasan industri, dan beban bunga yang lebih rendah.
Kontribusi tertinggi terhadap total pendapatan diperoleh dari segmen kawasan industri sebesar Rp 244,1 miliar (38,1%), segmen pendapatan berulang sebesar Rp 217,7 miliar (34,0%), segmen hunian tapak sebesar Rp 111,5 miliar (17,4%) dan segmen hunian campuran & bertingkat tinggi sebesar Rp 67,5 miliar (10,5%).
Pendapatan dari segmen kawasan industri terutama berasal dari penjualan lahan industri di Batang Industrial Park dan gudang di Aeropolis Technopark.
Selanjutnya: Bea Cukai Ungkap Ekspor Lewat Pusat Logistik Berikat Terus Meningkat
Menarik Dibaca: Peringatan Dini Cuaca Besok 20-21 Mei, Provinsi Ini Siaga Hujan Sangat Lebat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News