Reporter: Venny Suryanto | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID- JAKARTA. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) OPTIMISTIS dengan pertumbuhan properti di tahun 2024. Slhasil, BSDE menargetkan prapenjualan atau marketing sales sebesar Rp 9,50 triliun pada 2024.
Sebelumnya pada 2023, BSDE mencatatkan realisasi penjualan sebesar Rp 9,50 triliun. Jumlah itu, melampaui target prapenjualan BSDE di 2023 yang dipatok sebesar Rp 8,80 triliun.
Direktur BSDE Hermawan Wijaya mengatakan, menghadapi tahun 2024, kondisi ekonomi global maupun nasional dapat memengaruhi pertimbangan masyarakat untuk membeli rumah maupun investasi di sektor properti. Namun BSDE tetap berkeyakinan bahwa strategi inovasi produk Sinar Mas Land yang selalu memperhatikan tren dan kebutuhan konsumen akan dapat menjawab kebutuhan pasar.
"Strategi bisnis yang tepat dengan berfokus pada kemitraan strategis dan juga pengembangan produk dan jasa yang inovatif dan berkualitas. Selain itu diversifikasi portofolio produk dan geografis yang didukung oleh cadangan lahan yang luas menjadi katalis positif terhadap pertumbuhan," ujar Hermawan dalam keterangan resmi, Minggu (4/2).
Baca Juga: Marketing Sales Bumi Serpong Damai (BSDE) Tahun 2023 Melebihi Target, Ini Penopangnya
Ia juga menyampaikan kondisi sektor properti diprediksi masih berada pada jalur yang relatif positif. Optimisme sektor properti ini ditandai dengan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) kuartal III-2023 yang tumbuh sebesar 1,96% (yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan pada triwulan sebelumnya yang sebesar 1,92% (yoy).
Anton Sitorus, Pengamat Properti mengatakan, sejumlah strategi hingga insentif disiapkan pemerintah untuk menjaga pertumbuhan industri properti salah satunya adalah penetapan kebijakan insentif berupa Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk pembelian rumah baru, baik rumah tapak ataupun apartemen siap huni, mulai November 2023-Desember 2024.
"Semua itu memberikan angin segar optimisme sebagai salah satu pendorong utama yang menjaga sektor properti tetap bertumbuh. Pertumbuhan properti tahun ini akan diwarnai oleh tren-tren baru yang beradaptasi dengan dinamika pasar," katanya.
Dalam menghadapi tahun 2024, terdapat beberapa tren yang diprediksi akan memengaruhi pasar properti. Generasi milenial diprediksi akan tetap menjadi pasar terbesar industri properti hingga tahun 2045. Sementara peningkatan jumlah Ultra High Net Worth Individuals (UHNWI) di Indonesia dan wellness industry juga turut berpengaruh terhadap tren pertumbuhan industri properti di Indonesia.
Meskipun secara global sempat mengalami kontraksi, jumlah individu dengan tingkat kekayaan yang tinggi di Indonesia tetap tumbuh positif 12% (CAGR 2017-2022) dan menempatkan Indonesia dalam peringkat tiga besar negara dengan pertumbuhan UHNWI tertinggi di Asia.
Tren lainnya yang kian menjadi sorotan adalah wellness industry. Hal ini seiring dengan semakin tingginya kesadaran masyarakat atas kesehatan fisik maupun kesehatan mental, yang mendorong pertumbuhan wellness real estate sebesar 21% per tahun dari tahun 2021 hingga 2028.
Generasi milenial dan UHNWI sepakat dalam perspektif mereka yang tidak hanya melihat properti sebagai instrumen keuangan. Kedua tipe demografi konsumen ini juga sangat peduli terhadap aspek ESG dan keberlanjutan sebagai bentuk kontribusi terhadap lingkungan dan well-being. Transparansi sebuah perusahaan terhadap inisiatif sustainability dan tanggung jawab sosial turut menjadi penentu bagi generasi milennial dan UHNWI dalam berinvestasi properti.
Sementara untuk memenuhi kebutuhan pasar terkait wellness industry, Sinar Mas Land telah mengembangkan Biomedical Campus yang bertujuan sebagai wadah ekosistem komunitas sains dan teknologi baik itu pusat penelitian, edukasi, dan fasilitas kesehatan di BSD City.
Untuk memenuhi target penjualan perusahaan pada tahun 2024, Sinar Mas Land memperkirakan harga unit properti kelas menengah dan menengah atas masih menjadi favorit calon pembeli properti baik untuk residensial maupun komersial.
Pada tahun 2024, BSDE berencana untuk meluncurkan produk-produk baru dengan kisaran harga mulai dari Rp 1 miliar hingga Rp 30 miliar per unit untuk rumah tapak (segmen menengah hingga premium), produk komersial termasuk ruko, apartemen/kondominium dan kavling lahan komersial termasuk yang dijual kepada perusahaan joint venture.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News