Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten alat berat, PT Intraco Pentra Tbk (INTA) bertekad meningkatkan kembali kinerja keuangannya pada sisa tahun 2023.
Sebagaimana diketahui, pendapatan usaha INTA melesat 41,38% year on year (YoY) menjadi Rp 702,88 miliar per kuartal III-2023. Sebagian besar pendapatan usaha INTA per kuartal III-2023 berasal dari penjualan alat berat dan suku cadang sebanyak Rp 645,42 miliar.
Namun, INTA masih menderita rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 44,17 miliar per kuartal III-2023, meski angka ini berkurang 15,66% YoY dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Astri Duhita Sari, Corporate Secretary Intraco Penta mengatakan, pihaknya bersyukur masih bisa membukukan kenaikan penjualan alat berat di tengah penurunan permintaan di segmen pertambangan seiring tren koreksi harga komoditas.
Baca Juga: Intraco Penta (INTA) Optimistis Penjualan Alat Berat Tetap Tumbuh
INTA sendiri tidak hanya berfokus menjual alat berat di sektor pertambangan saja, melainkan juga dari berbagai sektor lain seperti industri perkebunan, pertanian, dan kehutanan.
INTA yang mendistribusikan alat berat merek LiuGong cukup diuntungkan oleh kondisi pasar terkini, di mana banyak kontraktor dan pemilik Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang melirik alat berat asal China.
Menurut Astri, produk alat berat China memiliki beberapa keunggulan dibandingkan produk negara lain, yakni mampu menawarkan biaya operasi dan kepemilikan yang lebih murah sehingga efisien bagi pelanggan yang memakai alat berat tersebut.
"Kami memprediksi tahun-tahun mendatang alat berat China akan mendominasi pasar alat berat Indonesia," kata dia, Selasa (7/11).
Secara umum, INTA masih optimistis bisa memenuhi target penjualan bersih tahun ini sebesar Rp 1,2 triliun. Untuk itu, INTA berusaha meningkatkan penetrasi pasar secara intensif.
"Kami juga terus memperkuat kerja sama dengan pihak prinsipal guna memperoleh dukungan penuh dalam meningkatkan penjualan alat berat dan memberi kepuasan kepada para pelanggan perusahaan," tandas dia.
Sebagai informasi, INTA menjalankan bisnis alat berat melalui anak usahanya yaitu PT Intraco Penta Prima Servis (IPPS). Selain LiuGong, IPPS juga menjadi pemegang tunggal alat berat merek Dressta dan distributor suku cadang produk Blumaq. Alat berat INTA dijual ke beberapa area seperti Papua, Maluku, Sulawesi, dan Kalimantan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News