kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.428.000   -57.000   -2,29%
  • USD/IDR 16.602   11,00   0,07%
  • IDX 7.916   -209,10   -2,57%
  • KOMPAS100 1.090   -29,49   -2,63%
  • LQ45 772   -7,67   -0,98%
  • ISSI 281   -10,34   -3,54%
  • IDX30 401   -4,69   -1,16%
  • IDXHIDIV20 453   -1,70   -0,37%
  • IDX80 121   -1,88   -1,53%
  • IDXV30 129   -2,46   -1,87%
  • IDXQ30 127   -0,85   -0,66%

Investasi asing masih sebatas komitmen


Jumat, 05 Agustus 2016 / 11:23 WIB
Investasi asing masih sebatas komitmen


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Sektor perikanan nasional diminati investor asing setelah keluar Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 44 Tahun 2016 tentang Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal pada Mei 2016 lalu.

Dalam beleid yang sering disebut Daftar Negatif Investasi  (DNI) ini, sektor pengolahan perikanan dibuka 100% bagi investor asing. Namun, sektor penangkapan ikan justru ditutup 100% bagi investor asing.

Meski demikian, Nilanto Perbowo, Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menegaskan, sudah banyak negara yang merapat untuk dapat berinvestasi di bidang pengolahan ikan. "Banyak swasta asing yang berminat untuk berinvestasi, seperti Vietnam, China, Jepang, dan Thailand," katanya kepada KONTAN, Kamis (4/8).

Meski menyatakan minat, namun sampai saat ini belum ada bentuk kerjasama yang konkret dengan negara-negara tersebut sehingga sulit untuk dieksekusi.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menambahkan, Rusia akan bergabung dalam bisnis pengolahan ikan ini dan rencananya bakal berinvestasi 10 cold storage. Namun, Susi belum mengetahui kapan realisasi investasi tersebut.

Pemerintah melakukan berbagai cara untuk mendatangkan investor masuk ke Indonesia seperti, melakukan sosialisasi terkait peluang investasi disektor perikanan dalam Marine and Fisheries Business and Investment Forum. Selain itu, Susi selalu menyosialisasikan DNI yang sudah ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo di setiap pertemuan dalam negeri maupun luar negeri, bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian.

Data BKPM menunjukkan, realisasi investasi asing di sektor kelautan dan perikanan periode Januari sampai Maret 2016 (kuartal I-2016) baru sebesar US$ 900.000 dan tersebar di 27 lokasi. Ada 14 proyek yang digarap. Misalnya, investor dari British Virgin Island yang berinvestasi di Serang dan Jakarta Utara.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan Yugi Prayanto menilai, potensi industri pengolahan ikan memang besar sehingga patut didorong. Namun sayangnya saat ini perekonomian dunia sedang lesu. Tapi, pembatasan di sektor penangkapan ikan membuat adanya ketidakpastian industri soal pasokan bahan baku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×