Reporter: Benedictus Bina Naratama | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. PT Kaltim Methanol Industri (KMI) menunggu kepastian pasokan gas dari pemerintah untuk bisa merealisasikan investasi keduanya. Menurut Direktur Industri Kimia Dasar Kementerian Perindustrian Muhammad Khayam, pasokan gas perusahaan itu akan didapatkan dari blok Mahakam
"Dia mau investasi tambahan kapasitas produksi tapi minta kepastian pasokan gas dari Kemenperin," ujarnya usai melakukan pertemuan dengan KMI, Selasa (13/1).
President Direktur KMI Yoshito Suzuki mengatakan, pihaknya berencana melakukan investasi tahap kedua. "Masih menunggu kajian dari pemerintah," ujarnya. Realisasi investasi KMI diperkirakan bakal lama, sebab kajian diperkirakan akan berlangsung 2 tahun, sedangkan proses konstruksi akan mencapai 3 tahun.
Untuk pabrik kedua itu, pihaknya mengestimasikan nilai investasi sebesar US$ 500 juta - US$ 800 juta. Nilai investasi, menurut Yoshito akan bergantung besaran kapasitas produksi.
Seperti diketahui saat ini KMI memiliki fasilitas produksi methanol sebesar 2.000 ton per hari atau 660.000 ton per tahun. Pabrik tersebut berada di Bontang, Kalimantan Timur. Jumlah itu sebagian besar diperuntukkan untuk ekspor. Kebutuhan dalam negeri sendiri sebesar 800.000 ribu ton per tahun. Methanol dipakai untuk bahan baku pengolahan lem, formalin, dan bahan baku biodiesel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News