Reporter: Agung Hidayat, Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
Tantangan industri manufaktur Indonesia berkutat pada daya saing, animo investor asing terhadap negara berkembang dan permintaan produk tahun ini. "Ini terjadi bukan hanya karena keterlambatan respon perubahan iklim investasi nasional, tapi juga karena efek pandemi yang mengecilkan minat investor ke dalam negeri," kata Shinta Kamdani, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Hubungan Internasional.
Makanya, kalaupun ada investasi masuk di kuartal II hingga kuartal IV 2020 nanti, Kadin mengestimasi realisasinya akan banyak tertunda karena Covid-19. Mayoritas investasi bakal berupa investasi padat modal dan bukan investasi padat karya seperti harapan pemerintah.
Adapun penyebab investasi padat karya seret lantaran biaya tenaga kerja semakin mahal. Belum lagi, kemampuan tenaga kerja yang rendah serta perubahan akselerasi teknologi karena otomatisasi industri 4.0 pasca pandemi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News