Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) atau Grand Batang City telah menjalin kerja sama dengan perusahaan asal China yaitu Wanxinda Group. Kerja sama ini ditandai dengan ditandatanganinya Perjanjian Pemanfaatan Tanah Industri (PPTI) oleh kedua belah pihak.
Dengan besar investasi mencapai Rp 1 triliun dan dengan luas lahan hampir 100 hektar, kerja sama ini dinilai bisa membuka 200 ribu lapangan pekerjaan bagi masyarakat khususnya di sekitar tempat kawasan industri Batang yang terletak di Jawa Tengah.
"Nilai investasi ini besar sekali bisa mencapai Rp 1 triliun dan berpotensi untuk menciptakan lapangan kerja hingga 200 ribu orang, khususnya bagi masyarakat Jawa Tengah dan sekitarnya," kata Direktur Utama PT Danareksa (Persero) Yadi Jaya Ruchandi dalam acara Press Conference PPTI KITB dengan Wanxinda di gedung Danareksa, Selasa (21/11).
Tak hanya itu, Yadi menyampaikan pihaknya juga meminta investor untuk membangun pabrik dengan sektor yang berbeda namun produk-produk yang dihasilkan masuk kategori high end.
Baca Juga: Ini Alasan Wanxinda Group Jalin Kerja Sama dengan Kawasan Industri Terpadu Batang
"Saya meminta ada mix memang, industri yang green, pembuatan produk-produk dari merek-merek terkenal kayak LV (Louis Vuitton) dan Dior. Itu yang akan memberikan lapangan kerja yang bukan segmentasi bawah tapi segmentasi menengah atas, ada skill-nya," ujar Yadi.
Sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN), KITB memang diperuntukkan untuk bisa menarik investor luar negeri ke Indonesia. Di mana kawasan ini menurutnya memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi kawasan industri bertaraf internasional.
"Ini adalah salah satu realisasi kalau kita memang mendesain kawasan industri dengan baik, smart green and modern dan investor itu datang dan ingin berinvestasi di kita karena kita memang punya potensi yang besar," kata Yadi.
Terkait kawasan industri yang ramah lingkungan Kris Sumiantoro selaku Direktur Investasi Danareksa mengatakan beberapa langkah green industri akan diterapkan dalam kerja sama ini.
Baca Juga: Kawasan Industri Terpadu Batang Kantongi Investasi Rp 1 Triliun dari Wanxinda
“Ini kita terapkan, ini kita terapkan contohnya air dari limbah akan kita kelola kembali. Dari segi listriknya kita coba terapkan renewable energy. Penggunaan limbahnya (dari industri) akan kita akan kelola bersama-sama,” ungkapnya.
Ini suatu cara agar kita tidak hanya menuju green industri tapi kita melihat dari tenant-tenant tersebut tersebut yang berfokus pada green, ini kita yang sangat ketat
Ia juga menambahkan pengolahan limbah di China menjadi satu hal yang paling penting dalam proses produksi. Sehingga sangat penting bagi KITB memenuhi standar ramah lingkungan.
“Karena penerapan ini adalah penerapan di industri mix, ini suatu challenge bagi kita, ini juga sebagai tanda harus kita protect di kawasan kita. Tapi karena di Batang ini baru, jadi kita targetkan bisa lebih mudah penerapannya (green industri),” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News