Reporter: Agustinus Beo Da Costa | Editor: Herlina Kartika Dewi
JAKARTA. PT Inovisi Infracom semakin gencar berekspansi ke sektor jasa minyak dan gas (migas). Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Inovisi, Jumat (20/12), menyetujui, rencana pembelian 75% kepemilikan saham PT Cakra Daya Energy, senilai Rp 97,71 miliar.
Direktur Keuangan Inovisi, Adrian Ooi, menuturkan, Cakra Daya Energy memiliki potensi bisnis yang cerah. Presiden Direktur Cakra Daya Energy, Muhammad Syuhada, menuturkan, perusahaannya telah mengantongi kontrak dari Total EP Indonesie untuk pembangunan infrastruktur migas yakni dua well test barge di blok Mahakam berjangka waktu lima tahun.
Cakra Daya Energy menargetkan meraih dua kontrak baru dengan total nilai US$ 30 juta pada 2014. "Saat ini di Total EP dan perusahaan lainnya ada empat tender lagi. Kami targetkan mendapat kontrak dari tender itu," kata Syuhada Jumat (20/12).
Perusahaan yang menyandang kode emiten INVS itu, juga melepas 100% saham anak usahanya yakni PT Petrol One Group Ltd senilai
US$ 50 juta. Andrian menuturkan, langkah INVS melepas Petrol One Group karena anak usaha itu hanya memiliki kapal tanker, atawa floating storage offshore (FSO) dengan single hull. Padahal, saat ini, yang lebih banyak dibutuhkan adalah FSO dengan double hull.
Selain itu, Adrian bilang, INVS juga butuh dana besar untuk membiayai ekspansinya tahun depan. Makanya, dana yang diperoleh dari hasil divestasi saham Petrol One akan digunakan untuk menutup kebutuhan belanja modal sepanjang tahun depan.
Tak hanya itu, pada kuartal I-2014 nanti perusahaan berencana mengakuisisi dua perusahaan. Masing-masing adalah perusahaan batubara yang sudah beroperasi dan perusahaan jasa migas. Total investasi yang disiapkan untuk mengakuisisi saham dua perusahaan tersebut sekitar US$ 200 juta. "Saat ini proses negosiasi. Memorandum of Understanding (MoU) sudah ditandatangani," kata Adrian.
Perusahan tambang batubara yang menjadi incaran INVS memiliki cadangan batubara hingga 100 juta ton, dengan nilai kalori 5.500 kcal/kg. Sedangkan perusahan jasa migas yang akan diakuisisi INVS sudah memiliki kontrak jangka panjang senilai US$ 80 juta.
Andrian yakin pembelian saham kedua perusahan tersebut akan mendongkrak perolehan pendapatan serta kondisi keuangan INVS sepanjang tahun depan. Betapa tidak, nilai total proyeksi pendapatan dari kedua perusahaan yang menjadi target akuisisi Inovisi itu, mencapai US$ 190 juta, sepanjang tahun 2014.
Apabila estimasi pendapatan itu dikonsolidasikan dengan perolehan Inovisi dari lini bisnisnya lain, maka total pendapatan Inovisi sepanjang tahun 2014 diperkirakan mencapai US$ 220 juta. Sedang laba bersih ditaksir sekitar 20% dari total pendapatan.
Untuk meluncurkan agenda ekspansinya, Inovisi mengalokasikan belanja modal senilai US$ 455 juta di 2014.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News