kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.905.000   17.000   0,90%
  • USD/IDR 16.296   -70,00   -0,43%
  • IDX 7.065   -110,75   -1,54%
  • KOMPAS100 1.025   -19,53   -1,87%
  • LQ45 796   -18,81   -2,31%
  • ISSI 225   -1,20   -0,53%
  • IDX30 416   -10,01   -2,35%
  • IDXHIDIV20 494   -14,82   -2,91%
  • IDX80 115   -2,20   -1,87%
  • IDXV30 119   -2,04   -1,69%
  • IDXQ30 136   -3,44   -2,46%

IoT Berpotensi Mengubah Lanskap Bisnis dan Meningkatkan Efisiensi


Rabu, 08 November 2023 / 15:26 WIB
IoT Berpotensi Mengubah Lanskap Bisnis dan Meningkatkan Efisiensi
ILUSTRASI. Ilustrasi digitalisasi manufaktur.


Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Digitalisasi menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia. Di Indonesia, pergeseran menuju ekonomi digital juga semakin penting, seiring perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

Salah satu aspek penting dalam digitalisasi adalah internet of things (IoT), yang menawarkan potensi besar untuk mengubah lanskap bisnis dan meningkatkan efisiensi dalam berbagai sektor. Asosiasi IoT Indonesia (Asioti) mengungkapkan, potensi bisnis IoT di Indonesia sangat cerah di masa depan.

Pada 2022, Asioti mencatat, potensi IoT di Indonesia sudah mencapai US$ 26 miliar  atau sekitar Rp 372 triliun. Terkait pengembangan IoT,  Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama dengan Asioti  kembali menggelar Indonesia Smart Solutions Summit (ISSS) 2023.

Baca Juga: Ekosistem 5G Tingkatkan Efektivitas Penerapan Industri 4.0

Dirjen Standardisasi Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kominfo, Ismail  SDPPI mendukung ekosistem IoT salah satunya melalui program IoT Makers dan IoT Creation pada tahun 2019 hingga 2022. “Rangkaian program tersebut telah berhasil menghasilkan berbagai inovasi yang menjadi solusi dan mampu untuk bersaing dalam dunia industry IoT," kata Ismail, Rabu (8/11).

Ketua Umum Asioti, Teguh Prasetya menjelaskan, ajang ISSS 2023, menghadirkan seluruh pemangku kepentingan bersama ekosistem IoT untuk membawa adopsi solusi pintar berbasis IoT dan kecerdasan buatan (AI). “ Lebih dalam lagi guna menjadi bagian dari solusi keseharian kegiatan masyarakat Indonesia yang diperkirakan pada tahun 2045 nanti rata-rata akan memiliki 22 perangkat IoT untuk setiap Masyarakat Indonesia,” ujarnya.

Teguh menjelaskan selama ini pengembangan IoT dimulai dari fokus pada pengenalan, sosialisasi, pengembangan ekosistem dan edukasi di tahun pertama, ditingkatkan dengan kompetisi dan pembuatan standarisasi untuk level pemula hingga engineer IoT “Dan terus meningkat hingga program pendampingan, sertifikasi perangkat serta pembuatan standarisasi nasional indonesia,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×