Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Pelabuhan Indonesia II (persero) beranggapan dengan adanya wacana Holding BUMN Pelabuhan akan mengaskan misi Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Apalagi saat ini, Pelindo II atau IPC menargetkan menjadi world class port operator yang memiliki pelayanan standar kelas dunia dengan biaya yang lebih murah, mudah dan cepat.
Baca Juga: Kuartal III, IPC catat pertumbuhan arus penumpang 81,11% dan laba Rp 2,21 Triliun
Evlyn G Masasya, Direktur Utama IPC menjelaskan bahwa saat ini di Indonesia operator pelabuhan dbagi menjadi empat yakni Pelindo I, Pelindo II, Pelindo III dan Pelindo IV dengan area pengelolaan dari Sabang sampai Merauke. Namun, pada prinsipnya bisnis dan jasa yang ditawarkan sama, hanya berbeda area saja.
“Bagi pengguna jasa, mereka kan inginkan kualitas, standar, biaya semuanya itu sama. Dan ini kan bisa konektivitas untuk Sabang sampai Merauke,” ujarnya di Jakarta, Rabu (20/11)
Menurutnya dengan menjadi Holding BUMN Pelabuhan, maka seluruh standar pelayanan sama dan sistem yang terintegrasi. Dirinya mencontohkan bila di Pelabuhan Tanjung Priok dalam satu jam mampu melayani 30 kontainerk, maka seharusnya di pelabuhan lainnya juga mampu melakukan yang sama.
Baca Juga: Imbas perang dagang, beberapa pabrik elektronik di AS mulai PHK karyawan
“Solusi yang paling cepat untuk peningkatan pelayanan itu adalah holding, kita akan memiliki kekuatan keuangan karena akan ada legal entity di atas dan dibawahnya operatornya,” lanjutnya.
Saat ini secara bersama-sama tengah melakukan diskusi mendalam dengan Menteri dan Wakil Menteri BUMN untuk membentuk konsep holding yang paling pas. Nantinya dengan pembentukan holding ini maka posisi pelabuhan-pelabuhan di Indonesia akan semakin kuat dan mampu membangun pelayanan kelas dunia.
Ia menambahkan bahwa seluruh operator pelabuhan yang ada saat ini bersepakat untuk membentuk Holding BUMN Pelabuhan. Sebab dari bisnis yang ada saat ini, semua jasa dan layanan yang ditawarkan di seluruh pelabuhan sama, hanya area operasionalnya saja yang dibagi-bagi tiap operator.
“Kami sudah diskusi, sepanjang yang saya tahu semua pihak sepakat Holding Pelindo ini sebaiknya dieksekusi secara bersama-sama. (Pimpinan Holding) itu nanti yang putuskan Menteri BUMN, kami saat ini hanya diminta menjadi semacam lead untuk melaksanakan eksekusi holding ini salah satu tugas Wadirut Pelindo II adalah fokus hal ini,” lanjutnya.
Baca Juga: IPCM berpotensi memperoleh pendapatan Rp 25 miliar per tahun
Untuk kajiannya sendiri, dirinya memperkirakan akan memakan waktu hingga 6 bulan ke depan sehingga sekitar semester II Holding BUMN Pelabuhan ini bisa tercapai. Sedangkan untuk konsep holdingnya nanti bisa menggunakan perusahaan cangkang maupun menunjuk operator pelabuhan yang memiliki kapasitas dan kapabilitas yang terbaik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News