kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Isuzu Targetkan Penjualannya Naik 20%


Senin, 19 Oktober 2009 / 08:25 WIB
Isuzu Targetkan Penjualannya Naik 20%


Reporter: Nurmayanti | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Produsen mobil yakin pasar kendaraan roda empat akan tumbuh kembali tahun depan. Buktinya, mereka mulai berani mengerek target penjualan di 2010.

Tengok saja PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI). Perusahaan ini menargetkan penjualan kendaraannya mencapai 18.000 unit tahun depan. Jumlah ini naik sekitar 20% dibanding target penjualan 2009, yang hanya 15.000 unit.

Wakil Direktur IAMI, Johannes Nangoi, berkata, penjualan mobil bakal marak seiring membaiknya kondisi makro Indonesia. Ia memprediksi, tahun depan, total pasar mobil nasional mencapai 550.000 unit. "Ini termasuk kendaraan niaga. Meski persentase kenaikannya tidak sebesar segmen mobil penumpang," ujarnya.

Meski penjualan kendaraan niaga anjlok hingga 30% tahun ini, Johannes menegaskan, Isuzu akan tetap berkonsentrasi menggarap kendaraan niaga pasar domestik.

IAMI juga tetap fokus melanjutkan ekspor salah satu produknya, yakni Panther dalam bentuk terurai atau completely knock down (CKD) ke beberapa negara, seperti Vietnam, Filipina, dan India, tahun depan.

IAMI menargetkan ekspornya bakal naik 10% tahun depan. "Dari sekitar US$ 25 juta tahun ini menjadi US$ 27,5 juta tahun depan," katanya. Maklumlah, pertumbuhan pasar di negara-negara itu lumayan pesat.

Di India misalnya, penjualan Panther mencapai 2.500 unit sebulan. Sementara pasar di Vietnam dan Filipina membutuhkan 500 unit Panther setiap bulan.

Kendati optimistis penjualan mobilnya tahun depan akan kembali tumbuh, Johannes mengkhawatirkan dampak rencana penerapan PPn BM (Pajak Penjualan Barang Mewah) dan pajak progresif atas kepemilikan kendaraan bermotor. "Jika jadi terealisasi pasti berpengaruh pada pasar mobil,” lanjutnya.

Untuk harga, Johannes bilang, tidak akan ada perubahan harga jika komponen biaya produksi tidak naik.

Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor Joko Trisanyoto menilai, pemerintah perlu memberi dukungan untuk kendaraan niaga seperti dilakukan Thailand. Saat ini hampir seluruh kendaraan kabin ganda yang ada di Indonesia diimpor dari Thailand.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×