kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Itama Ranoraya (IRRA) Catatkan Pendapatan Rp 269,85 Miliar di Kuartal I-2022


Minggu, 17 April 2022 / 19:14 WIB
Itama Ranoraya (IRRA) Catatkan Pendapatan Rp 269,85 Miliar di Kuartal I-2022


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) emiten yang bergerak dibidang peralatan dan perlengkapan medis berteknologi tinggi (HiTech Healthcare Solutions) membukukan total pendapatan sebesar Rp 269,85 miliar di kuartal I-2022. Nilai tersebut meningkat 18% (YoY) dibandingkan total pendapatan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 228,17 miliar. 

Adapun segmen produk Diagnostik In Vitro menyumbang 92% terhadap total pendapatan meskipun turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 99%. 

Namun demikian, produk Diagnostik In Vitro masih tumbuh 10% (YoY) di kuartal I-2022. Pendorong lainnya yakni segmen Alat Kesehatan Non Elektromedik yang berisi produk Jarum Suntik Oneject tumbuh 872% (YoY) atau menyumbang 7% terhadap total pendapatan. Sementara pendapatan  lain-lain yang berisi produk-produk baru seperti Avimac, BD, HMD dll menyumbang 1% terhadap total pendapatan.

Baca Juga: Pendapatan Itama Ranoraya (IRRA) Melesat 134% Menjadi Rp 1,32 Triliun di Tahun Lalu

Direktur Utama PT Itama Ranoraya Tbk Heru Firdausi Syarif mengatakan tidak jauh berbeda dengan tahun 2021, di kuartal pertama tahun ini perseroanmampu terus meningkatkan porsi penjualan untuk non-pemerintah baik dari korporasi dan juga retailer. 

“Naiknya porsi Non-Pemerintah tersebut membuat distribusi pendapatan kami secara kuartalan semakin membaik dalam 2 tahun terakhir,” kata dia dalam keterangan resminya, Minggu (17/4). 

Sementara, di tahun ini, dia bilang secara organik Perseroan terus memaksimalkan penjualan produk-produk barunya seperti Rapid Test untuk penyakit menular seperti untuk test HIV, Sifilis, HBsag, HCV, Hepatitis, DBD Dengeu, Salmonela, Malaria dan penyakit menular lainnya. 

Tercatat, sepanjang Januari-Maret 2022, penjualan Rapid Test untuk penyakit menular membukukan penjualan sebesar Rp1 9,5 miliar atau sudah mencapai 33% dari penjualannya di sepanjang tahun 2021. 

 

Selain Rapid Test penyakit menular, produk baru lainnya seperti imunomodulator Avimac, Alat penyimpan Vaksin yang telah memiliki standar WHO milik Vestfrost perusahaan asal Swedia, Produk BD Bard milik Becton Dickinson yang merupakan balon pembuluh darah yang diperlukan untuk penyakit-penyakit yang mengalami penyumbatan darah. 

“Bahkan tahun ini, Perseroan akan kembali merilis produk baru di segmen Diagnostik In Vitro milik prinsipal alat kesehatan global,” jelasnya. 

Lebih lanjut, terkait dengan proses transformasi bisnis, sampai saat masih terus berjalan. Dia bilang masuknya penawaran dari beberapa Investor strategis dalam pelaksanaan transformasi bisnis Perseroan membuat proses penentuan metode dan tahapan pelaksanaannya masih terus berlangsung untuk merumuskan kolaborasi yang optimal.

“Tidak ada perubahan, kami tetap komitmen untuk menyelesaikan transformasi bisnis masuk ke sektor manufacturer, kami melihat ini merupakan lompatan yang besar, sehingga tawaran kolaborasi dari beberapa investor strategis menjadi opsi yang baik, apalagi untuk target menjadi pemain global di sektor Healthcare,” tutup Heru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×