Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) memastikan ketersediaan jarum suntik aman untuk memenuhi kebutuhan domestik. Sebagai informasi, tahun ini kapasitas produksi jarum suntik PT Oneject Indonesia selaku sister company IRRA, mencapai 1,2 miliar pcs jarum suntik per tahun.
Direktur IRRA, Pratoto Raharjo mengatakan sampai sejauh ini , realisasi kapasitas produksi dari pabrik Oneject Indonesia yang pertama dan pabrik baru Cikarang, masih berada jauh di atas kebutuhan domestik baik untuk program vaksinasi dan kebutuhan di luar program vaksin Covid-19.
"Dengan melihat program vaksinasi yang berjalan saat ini dan target rampungnya pabrik baru Oneject Indonesia, maka tingkat ketersediaan jarum suntik ebih dari cukup untuk kebutuhan domestik yaitu program vaksinasi Covid-19 dan kebutuhan seperti program imunisasi, dan kebutuhan medis lainnya," jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (25/6).
Baca Juga: Rilis produk Jamu Heritage, Sido Muncul (SIDO) bidik kontribusi capai 3% tahun ini
Pratoto menjelaskan khusus untuk program vaksinasi Indonesia; Pemerintah menargetkan 180 juta penduduk di vaksin di tahun 2021. Lantas, jika dua suntikan (dua dosis) berarti 360 juta pieces.
Karena kapasitas produksi yang mumpuni, lantas IRRA percaya diri memperluas segmen pelanggan sehingga tidak hanya instansi pemerintah saja yang dilayani, tetapi juga ritel seperti Rumah Sakit, Laboratorium Swasta dan platform layanan jasa kesehatan.
Pratoto bilang perkembangan penjualan jarum suntik juga sangat baik sampai di semester I 2021 karena IRRA menerima lonjakan permintaan dari segmen ritel.
Selain memenuhi pasar dalam negeri, IRRA optimistis bisa merealisasikan ekspor jarum suntik di tahun ini. "Karena spesifikasi jarum suntik Oneject Indonesia mengantongi standar WHO tentu kami punya segmen pasar yaitu global , jadi tidak hanya pasar domestik namun juga untuk kebutuhan pasar ekspor," tegasnya.
Pratoto memaparkan menurut WHO kebutuhan vaksin khusus untuk kelompok yang beresiko tinggi (Medis, Lansia & Dewasa beresiko tinggi dengan komorbid) mencapai 4,2 miliar dosis, atau 24% dari total dosis vaksin untuk seluruh populasi global. Maka dari itu, IRRA melihat peluang bisnis untuk mengekspor jarum suntik ke kancah internasional.
Baca Juga: Harga karet membaik, Kirana Megatara (KMTR) bidik pertumbuhan penjualan 5%-10%
Pratoto kembali menegaskan bahwa IRRA tetap memprioritaskan kebutuhan domestik; baru setelah itu segmen pasar ekspor.
Pratoto mengungkapkan sampai saat ini IRRA belum menemukan hambatan dari sisi distribusi atau pemenuhan permintaan jarum suntik. Termasuk juga dari sisi produksi yang dilakukan Oneject (penyelesaian pabrik baru).
Selanjutnya: Bisnis Trans Power Marine (TPMA) diyakini tumbuh 15% secara kuartalan di triwulan II
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News