Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Karya Tbk (WSKT) menjadi salah satu BUMN yang banyak mendapatkan penugasan pembangunan infrastruktur sepanjang kepemimpinan Presiden Jokowi sejak 2014 lalu, di sepanjang Trans Jawa dan Sumatera.
Total ada 1.082 km jalan tol yang dibangun Waskita Karya dari 2.040 km Jalan Tol semenjak Presiden Jokowi yang tersebar di Pulau Sumatera & Pulau Jawa.
Infrastruktur jalan tol sendiri punya sejumlah manfaat diantaranya memperlancar lalu lintas di daerah yang telah berkembang, meningkatkan pelayanan distribusi barang dan jasa guna menunjang pertumbuhan ekonomi.
Selain itu, jalan tol juga membantu meningkatkan pemerataan hasil pembangunan dan keadilan serta meringankan beban dana pemerintah melalui partisipasi pengguna jalan.
Baca Juga: Waskita Karya (WSKT) Garap Proyek Renovasi Stadion Kanjuruhan Senilai Rp 332 Miliar
Koordinator Indonesia Toll Road Watch (ITRW) Deddy Herlambang menilai PT Waskita Karya (Persero) Tbk punya peran besar dalam membangun infrastruktur jalan tol di Indonesia.
Sayangnya, beban emiten berkode saham itu memang cukup berat karena mengemban cukup banyak proyek jalan tol.
“Waskita tetap bermanfaat. Namun hal ini sama sebagaimana perusahaan karya plat merah lain yang punya masalah ekuitas,” kata Deddy dalam keterangannya Rabu (13/9).
Deddy menyebut perlu ada dukungan pemerintah untuk bisa membantu BUMN karya seperti Waskita Karya untuk bisa tetap bertahan dan menyelesaikan penugasan.
Salah satu opsi yang bisa dilakukan adalah dengan Penyertaan Modal Negara (PMN). Terlebih, Waskita menjadi salah satu BUMN karya dengan tingkat penugasan tinggi.
“Semisal banyak penugasan, konsekuensinya harus ada PMN. Seperti kereta cepat, itu juga kalau tidak dibantu pemerintah bakal belepotan,” katanya.
Baca Juga: Waskita Garap Kontrak Baru Rp 11,2 Triliun
Sebagai informasi, NKB per Agustus 2023, Waskita Karya mendapat sejumlah proyek, antara lain Proyek Renovasi Stadion Kanjuruhan senilai Rp 332 miliar, Proyek Rusun ASN di Ibu Kota Negara (IKN) Paket 3 senilai Rp1,01 triliun, dan proyek lainnya senilai Rp 2 triliun.
Perseroan juga telah berhasil meraih proyek IKN dengan nilai Rp8,35 triliun, sementara secara porsi Waskita meraih nilai kontrak sebesar Rp5,46 triliun.
Proyek IKN tersebut, antara lain Proyek Jalan Tol IKN Segmen 5A, Proyek Jalan Lingkar Sepaku Segmen 4, Proyek gedung Sekretariat Presiden dan fasilitas Gedung penunjang, Proyek gedung dan kawasan Kementerian Koordinator (Kemenko) Paket 3, Proyek gedung dan kawasan Kemenko Paket 4, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) 1, 2, 3, Proyek Jalan Feeder Distrik Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).
Saat ini, secara total Waskita mengerjakan sebanyak 93 proyek senilai total Rp51,6 triliun. Secara keseluruhan proyek-proyek Waskita Karya didominasi oleh proyek pemerintah dan BUMN, dengan rincian pengerjaan proyek dari pemerintah senilai Rp 4,47 triliun atau setara dengan 46,07% dari keseluruhan proyek dan proyek dari BUMN/ BUMD senilai Rp3,13 triliun atau 32,19%.
Baca Juga: Restrukturisasi Utang Waskita Karya (WSKT) Molor, Begini Kata Bank Mandiri
Selain itu, Waskita Karya juga mengerjakan proyek dari Pemerintah Luar Negeri senilai Rp 1,92 triliun atau 19,82%, proyek dari Perusahaan Swasta senilai Rp 100 miliar (1,04%), serta Investasi senilai Rp 90 miliar atau 0,88%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News