Reporter: Muhammad Alief Andri | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT ITSEC Asia Tbk (CYBR) terus memperkuat momentum pertumbuhan bisnis dengan melakukan ekspansi regional, mengembangkan portofolio produk berbasis kecerdasan buatan (AI), serta mengumumkan penyelenggaraan Cybersecurity dan AI Summit 2026 di Jakarta.
Perusahaan juga meluncurkan program CSR SheCure Digital sebagai bagian dari upaya membangun ekosistem keamanan digital yang inklusif.
Presiden Direktur dan CEO ITSEC Asia, Patrick Dannacher, mengatakan kinerja perusahaan dalam beberapa bulan terakhir terdorong oleh meningkatnya kebutuhan keamanan digital lintas sektor serta perluasan pasar internasional.
Baca Juga: Vasanta & Anak Usaha Mitsubishi Serah Terima Cluster Laguna di Shila at Sawangan
Setelah memperkuat kehadiran di Indonesia, Australia, dan Singapura, ITSEC Asia kini merambah Uni Emirat Arab dan Mauritius, serta bersiap membuka ekspansi ke Doha, Qatar, pada 2026.
“Fokus kami bukan hanya mengejar pertumbuhan pendapatan, tetapi membangun kemitraan yang terpercaya lintas negara. Kami memadukan identitas Indonesia dengan jangkauan yang semakin luas di Timur Tengah, Afrika, dan Asia Pasifik,” ujar Dannacher dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (5/12/2025).
Di sisi produk, ITSEC Asia terus memperkuat solusi berbasis AI untuk deteksi ancaman canggih serta layanan keamanan siber terkelola (managed security services) yang lebih fleksibel.
Kebutuhan ini terutama datang dari sektor-sektor teregulasi dan infrastruktur kritis yang membutuhkan pengamanan tingkat tinggi.
Sebagai bagian dari strategi ekspansi, perusahaan mengumumkan Cybersecurity dan AI Summit 2026 yang akan digelar pada September 2026 di Jakarta.
Baca Juga: UMKM BISA Ekspor Bukukan Transaksi US$ 134,40 Juta hingga November 2025
Forum ini dirancang menjadi ajang strategis tingkat Asia yang mempertemukan regulator, pembuat kebijakan, CISO, pemimpin teknologi, hingga praktisi keamanan siber.
Acara tersebut akan membahas berbagai risiko siber generasi baru, mulai dari evolusi serangan berbasis AI, ancaman otonom, hingga potensi disrupsi quantum computing terhadap sistem keamanan modern.
Diskusi juga menyoroti bagaimana negara dan korporasi dapat memperkuat ketahanan siber selaras dengan transformasi ekonomi digital dan perkembangan regulasi.
“Risiko siber kini bukan lagi isu teknis, tetapi sudah menjadi agenda strategis di level direksi dan regulator,” jelas Dannacher.
Sebagai komitmen membangun ekosistem digital yang lebih berkelanjutan, ITSEC Asia juga meluncurkan program CSR SheCure Digital, yang berfokus pada peningkatan literasi keamanan digital bagi perempuan.
Baca Juga: MMS Group Perkuat Dukungan ke Sektor Pendidikan
Program ini diharapkan dapat memperluas pemahaman masyarakat mengenai pentingnya perlindungan data dan keamanan digital.
ITSEC Asia menegaskan komitmen jangka panjangnya untuk menciptakan ekosistem digital yang aman dan inklusif.
Menurut perusahaan, perlindungan siber tidak hanya bertumpu pada kecanggihan infrastruktur teknologi, tetapi juga kesiapan sumber daya manusia, tata kelola, serta pemberdayaan kelompok rentan.
“Segala sesuatu yang terhubung harus dilindungi. Perlindungan itu harus mencakup sistem, proses, dan manusianya,” pungkas Dannacher.
Selanjutnya: Vasanta & Anak Usaha Mitsubishi Serah Terima Cluster Laguna di Shila at Sawangan
Menarik Dibaca: Rekomendasi 7 Film Action tentang Pembunuh Bayaran Nekat dan Berani
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













