Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tepat dua tahun pandemi Covid-19 berlangsung di tanah air, dan tidak bisa dipungkiri tantangan untuk menanggulangi dampak pandemi masih terus berlangsung sampai hari ini. Protokol kesehatan, dan percepatan vaksinasi menjadi strategi utama agar masyarakat dapat segera hidup dalam pola kebiasaan baru.
Peran masyarakat dan komunitas juga menjadi ciri khas dari resiliensi Indonesia menghadapi pandemi, salah satunya kiprah Sentra Vaksinasi Kanisius, yang didukung perangkat insulated vaccine carrier (IVC) Technoplast, yang merupakan produk kebanggaan Indonesia.
Oki Nuriko, Ketua Panitia Penyelenggara Sentra Vaksinasi Kanisius menjelaskan, aktivitas pelayanan vaksinasi ini digagas oleh Perhimpunan Alumni Kolose Kanisius Jakarta (PAKKJ) dan didukung ProSehat sebagai pelaksana teknis vaksinasi dengan membawa semangat #PAKKJhadir yakni kesediaan untuk membantu masyarakat, dan pemerintah untuk menanggulangi pandemi yang bahkan saat ini sedang dalam fase gelombang ke-3.
Baca Juga: Technoplast siap mendukung upaya Percepatan vaksinasi Covid-19
“PAKKJ Hadir! Ya, kami hadir untuk melayani masyarakat, dan mendukung program pemerintah untuk menggalakan pencapaian vaksinasi dosis ke-3 khususnya di wilayah DKI Jakarta. Setiap harinya Sentra Vaksinasi Kanisius dapat menjangkau lebih dari 800 akseptor vaksin dimulai pukul 08.00 – 16.00 WIB," jelas Oki Nuriko, dalam Diaran Pers, Selasa (2/3).
Disampaikan Oki Nuriko, Sentra Vaksinasi Kanisius masih membuka kesempatan kepada seluruh masyarakat untuk dapat berpartisipasi pada 5-6 Maret 2022 mendatang untuk mendapatkan akses vaksinasi dosis ke-3 agar Indonesia dapat segera bebas dari belenggu pandemi.
Sjamsoe Fadjar Indra, Presiden Direktur PT Trisinar Indopratama (Technoplast) yang juga merupakan alumni dari Kolose Kanisius Jakarta menyampaikan apresiasi atas kolaborasi PAKKJ bersama pemangku kepentingan untuk mensukseskab program vaksinasi booster bagi masyarakat.
Khususnya di wilayah DKI Jakarta. Kolaborasi ini menandakan bahwa semangat gotong-royong tetap hidup, meski masyarakat Indonesia saat ini dalam masa yang sulit.
“Semangat gotong royong adalah perekat solidaritas, khususnya dalam masa pandemi saat ini. Sebagai alumni, dan perwakilan dunia usaha kami bersyukur bisa berkiprah lewat kerja nyata melayani masyarakat melalui inovasi-inovasi yang membawa dampak sosial yang luas,” jelas Fadjar.