Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jababeka Tbk (KIJA) mencatat penjualan lahan industri di kuartal III 2024 meningkat signifikan 45% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Perseroan mencatat perolehan sebesar Rp 1,44 triliun pada kuartal III 2023 menjadi Rp 2,09 triliun pada periode yang sama di 2024.
Sekretaris Perusahaan KIJA Mulyadi Suganda mengatakan Kawasan Industri Kendal berkontribusi sebesar 83% pada penjualan lahan industri selama 2024, sedangkan sisanya 17% berasal dari kawasan industri Cikarang, Jawa Barat.
Baca Juga: Laba Bersih Jababeka (KIJA) Naik 232% dengan Nilai Rp 769,7 Miliar
"Selain kawasan industri, Perseroan juga membukukan marketing sales dari produk residensial dan komersial sebesar Rp 298 miliar di kuartal III 2024, naik 21% dari Rp 247 miliar di kuartal III 2023," papar Mulyadi kepada Kontan, Kamis (14/11).
Ia melanjutkan, sektor industri yang menyerap banyak lahan di Cikarang tahun ini meliputi sektor Logistik, Elektronik, Farmasi, dan Makanan (Food Production dan Food Flavoring). Sementara itu, sektor industri yang menyerap banyak lahan industri di Kendal tahun ini meliputi Otomotiv, Makanan, Plastik, Packaging, serta Fashion.
Melihat kinerja yang dicetak, KIJA optimistis dapat mencapai target marketing sales dari kawasan industri, residensial dan komersial baru sebesar Rp3 triliun di 2024, revisi dari sebelumnya sebesar Rp 2,5 triliun. Sedangkan realisasi pencapaian marketing sales 2023 sebesar Rp 2,21 triliun.
Mulyadi memaparkan, hal tersebut akan dilakukan Perseroan melalui diversifikasi 2 kawasan industri di Cikarang dan di Kendal. kawasan industri Jababeka memiliki keunggulan kawasan yang sudah matang dan memiliki infrastruktur yang lengkap seperti pengelolaan air bersih/limbah, dry port dan pembangkit listrik.
Sedangkan kawasan industri Kendal merupakan kawasan ekonomi khusus (KEK) yang cocok untuk industri padat karya (labor intensive industry). Selain itu, baik Kawasan Industri Jababeka - Cikarang maupun Kawasan Industri Kendal, keduanya memiliki lokasi yang strategis.
"Melalui diversifikasi ini, maka Jababeka dapat memenuhi permintaan lahan industri secara luas sesuai kebutuhan investor," ucapnya.
KIJA melanjutkan, Kawasan industri Jababeka juga menjadi Kawasan industri yang memiliki infrastruktur berkualitas internasional termasuk keandalan tenaga listrik dan pelayanan Cikarang Dry Port yang dapat mendukung layanan logistik lebih efisien dan kompetitif, serta fasilitas kawasan yang lengkap serta dukungan lebih dari 2.000 eksisting tenant dari lebih 30 negara baik skala UMKM dan perusahaan besar seperti Unilever, Loreal, Nissin, Samsung, Komatsu, dan lainnya.
"Saat ini perusahaan tersebut terus melakukan ekspansi di Kawasan industri Jababeka diyakini akan menarik investor asing termasuk dari Cina, AS, Taiwan, Jepang dan Korea. Selain itu, Jababeka mempunyai Pelayanan One Stop service utk Investor baru maupun existing Tenant dalam hal investasi," ujarnya.
Sementara itu, Kawasan Industri Kendal (KIK) merupakan Kawasan Ekonomi Khusus dari usaha patungan antara Jababeka dan Sembcorp yang berlokasi di Jawa Tengah. KIJA menilai dengan lokasi yang strategis dan akses yang berada di tengah pulau Jawa serta biaya tenaga kerja yang kompetitif, dapat menjadikan KIK sebagai pilihan investasi yang merupakan padat karya.
Selanjutnya: Program Lapor Mas Wapres, Akan Efektif Menyelesaikan Aduan Masyarakat?
Menarik Dibaca: 2 Promo Hiburan 11.11 Wondr BNI Beli 1 Gratis 1 Tiket-Popcorn di CGV dan Cinepolis
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News