kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45916,64   -18,87   -2.02%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jadi dokter Akidi Tio 30 tahun, Hardi Darmawan sempat berpikir salah dengar soal Rp2T


Minggu, 01 Agustus 2021 / 23:42 WIB
Jadi dokter Akidi Tio 30 tahun, Hardi Darmawan sempat berpikir salah dengar soal Rp2T
ILUSTRASI. Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri menerima bantuan sebesar Rp 2 triliun dari keluarga pengusaha Akidi Tio untuk dana penanganan Covid-19, Senin (26/7/2021).


Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Hingga saat ini, sosok taipan dan keluarga Akidi Tio yang berencaa menyumbangkan dana Rp 2 triliun untuk penanganan Covid-19 masih membikin penasaran.

Penelusuran yang dilakukan pemilik Jawa Pos Grup Dahlan Iskan sedikit menguak tabir Akidi Tio. Dahlan dalam blog pribadinya menyebut jika keluarga Akidi Tio akan mentransfer uang sumbangan Rp 2 triliun pada Senin, 2 Agustus ini alias hari ini.

Informasi itupun Dahlan peroleh bukan langsung dari keluarga Akidi Tio, tapi dari perempuan yang disebut Dahlan: Si Cantik.  Kata Dahlan, si Cantik ini berkawan karib dengan keluarga Akidi Tio, khususnya Heryati, anak bungsu Akidi Tio. 

Baca Juga: Dahlan Iskan telusuri: Sumbangan Rp 2 triliun Akidi Tio cair, Senin 2 Agustus ini

Bahkan kepada wartawan senior Dahlan Iskan, si Cantik ini juga mengenal kakak Heryati yakni Aghwan. 

Lagi, sosok Akidi Tio juga diungkap oleh dokter pribadi Akidi Tio yakni Prof. Dr. dr. Hardi Darmawan dalam youtube Helmy Yahya Bicara. Kepada Helmy, Hardy bercerita bahwa ia juga shock ketika Heryati mengutarakan niatnya akan menyumbang Rp 2 triliyun untuk penanganan corona lewat Kapolda Sumatra Selatan Irjen Polisi Eko Indra Heri. 

“Begini,dua hari sebelum tanggal 26 Juli, saya ditelp anaknya (Heryati) Akidi kalau mereka mau kasih bantuan penanggulangan Covid-19,” cerita Hardy ke Helmy.
Heryati ini kepada Hardy bercerita, amanat ayahnya adalah harus membantu orang yang susah. “Saat ini, banyak kawan-kawan yang susah, nyaris rumahsakit susah, susah nyari obat. Pesan ayahnya harus bantu yang susah,” tutur Hardi. (30/7) 

Hardi yang juga anggota Satgas Covid Sumatera Selatan ini lantas bertanya besaran nilai sumbangan yang akan diberikan. “Saat disebut Rp 2 triliun, saya terkejut, saya pikir saya salah dengar,” ujarnya.

Secara jelas, Hardi juga menyebut kalau sumbangan ini akan dilewatkan ke Kapolda Sumsel Eko Indra Heri. Kenapa harus lewat Eko? “Kami sudah kenal akrab, bukan hanya di Palembang, mereka kenal sesama orang tua juga,” sebut Hardi saat ditanya Helmy terkait sumbangan lewat Kapolda Eko Indra Heri yang juga berasal dari Palembang. 

Baca Juga: Sumbang warga Sumatra Selatan sebesar Rp 2 triliun, ini usaha Akidi Tio

Hardi juga menyebut saat Eko bertugas di Aceh, Eko juga sangat akrab dengan Ahok, anak Akidi yang sekarang sudah meninggal. Dari tujuh anak, kata Hardi, kini tersisa 5 orang yang semuanya tinggal di Jakarta. 

Kata Hardi, tak hanya dirinya yang shock, “Ketika saya sampaikan ke Eko, ia juga gemetar ketika mengetahui nilai sumbangan itu,” tutur Hardi. 
Bahkan Prof Hardi sempat menawarkan sumbangan dalam bentuk natura, “Kata anak Pak Akidi tidak, bentuknya uang,” ujar Hardi.

Tak banyak terungkap sosok Akidi Tio dalam wawancara itu, termasuk soal usahanya.  Hardi hanya menyebut bahwa Akidi atau biasa dipanggil Aki adakah sosok sederhana, suka berbaju putih. “Humble sekali, anak-anaknya juga tak mau dikenal,” ujarnya.

Banyak sumbangan Akidi yang ditebar namun semuanya anonim. “Sumbang rumah ibadah juga, dak peduli agama semua disumbang,” ujarnya. 

Hardi yang mengenal Akidi 30 tahun adalah sosok yang dermawan. “Dari dulu dermawan, saya ngobati Akidi lama, sementara istri Akidi berobat dengan istri saya,” ujar Hardi. 

Baca Juga: Heboh keluarga Akidi Tio yang sumbang Rp 2 triliun untuk penanganan Covid-19

Hardi juga menggambarkan sosok Akidi yang tak menonjol, sabar, dan berwibawa dalam mengatur anaknya. “Bahkan sumbangan dak ada syarat, tulus, tapi ia minta sumbangan harus sampai kepada yang membutuhkan,” ujarnya.

Kata Hardi, anak-anak Akidi adalah sosok yang sederhana. Bahkan saat sumbangan akan diberikan, Hardi yang merekomendasikan harus mengundang banyak pihak demi transparansi. 

Hardi juga menyebut, sumbangan itu sudah selesai. “Sudah selesai urusan dengan Kapolda,” ujarnya dalam wawancara dengan Helmy Yahya, 30 Juli 2021 itu.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×