kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.926.000   -27.000   -1,38%
  • USD/IDR 16.552   -12,00   -0,07%
  • IDX 6.845   17,22   0,25%
  • KOMPAS100 989   0,80   0,08%
  • LQ45 766   2,60   0,34%
  • ISSI 219   0,42   0,19%
  • IDX30 397   1,64   0,41%
  • IDXHIDIV20 467   0,80   0,17%
  • IDX80 112   0,37   0,33%
  • IDXV30 115   0,32   0,28%
  • IDXQ30 129   0,41   0,31%

Jadi tambah ganteng dengan BMW Alpina


Sabtu, 05 September 2015 / 14:21 WIB
Jadi tambah ganteng dengan BMW Alpina


Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Dengan kesan klasik yang tidak bisa dilepaskan dari tunggangan mobil BMW, penggemar BMW modifikasi Alpina justru semakin percaya diri. Penampilan elegan jauh lebih menonjol ketimbang kesan kunonya. Begitulah yang dirasakan para anggota komunitas BMW Alpina, salah satunya Andre Taulany.

Pelawak yang tenar lewat acara Opera Van Java ini kepincut dengan modifikasi Alpina lantaran membuatnya merasa lebih keren dan trendi. Selain itu, pengguna mobil ini pun masih terbilang jarang di Indonesia. Mobil BMW milik Andre ialah type E30 Cabrio serie 325i keluaran tahun 1986.

Tunggangan Andre di jalanan itu telah dimodifikasi dengan produk keluaran Alpina, seperti pelek dan bumper. "Udah cinta mati. Kalau diaplikasikan ke BMW E30, ganteng bener," kata Andre, Rabu (2/9).

Alpina merupakan produk keluaran Alpina Burkard Bovensiepen GmbH, perusahaan manufaktur mobil yang berbasis di Buchloe, Jerman. Kata Andre, dibandingkan pabrikan lain, Alpina merupakan tuner termahal di BMW. Oleh karena itu, tidak banyak pemilik BMW yang memodifikasi mobilnya dengan produk Alpina.

Meskipun penggunanya terbilang sedikit, rupanya sudah terbentuk perkumpulan para pengagum tuner BMW Alpina. Namanya, Alpina Society Indonesia (ASC) yang berdiri sejak 2010 silam. Menurut Karendita Dayri, President ASC, saat ini anggota ASC yang terdaftar mencapai 25 orang.

Diantaranya Andre Taulany yang juga merangkap brand ambassador perkumpulan tesebut. Setiap anggota memiliki type mobil BMW yang berbeda-beda, mulai dari keluaran 1965 hingga 2001. Dayri sendiri memiliki BMW type E21 serie 320 keluaran 1975.

Rutin ikut pameran mobil

ASC dibentuk sebagai tempat berdiskusi sekaligus tukar informasi sesama penggemar Alpina. "Sebenarnya di mobil BMW itu kan banyak tuner lain, tapi untuk Alpina jarang karena gaya elegan dan lebih kelihatan klasik," jelas Dayri.

Sedikitnya ada tiga produk keluaran Aplina yang khas, yaitu pelek, add on bumper, dan spoiler. Harga jual produk tersebut di pasar bervariasi. Misalnya pelek untuk jenis ring 18 sekitar Rp 20 juta dan ring 20 sebesar Rp 35 jutaan. Sedangkan spoiler Alpina berkisar Rp 10 juta sampai Rp 11 juta, serta bumper sekitar Rp 15 juta hingga Rp 20 juta.

"Seluruhnya impor. Di Indonesia belum ada showroom BMW Alpina, di Asia Tenggara baru Singapura," kata pria yang bekerja sebagai Kepala Cabang di PT Oso Securities. Para pemilik BMW Alpina, umumnya tidak memakai mobil ini untuk aktivitas rutin sehari-hari.

Dayri bilang, biasanya hanya saat berkumpul ataupun ataupun saat mengikuti pameran tahunan semisal Indonesia Internasional Motor Show (IIMS) 2015 yang digelar pekan lalu. Andre mengaku, di tengah kesibukannya, ia berusaha menyempatkan waktunya di akhir pekan untuk berkeliling dengan BMW E30. "Kadang sesekali ngeceng di jalan sambil manasin mobil, sama sekalian manas-manasin orang, soalnya jarang yang punya mobil ini," kelakarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×