Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) senantiasa menerapkan protokol pencegahan Covid-19 secara ketat di semua lini dan kegiatan operasional perusahaan, tidak terkecuali operasional kilang di Subholding Refining & Petrochemical.
Melalui Unit Kilang Balikpapan dan PT Kilang Pertamina Balikpapan (PT KPB) yang mengelola proyek pengembangan (RDMP) Kilang Balikpapan, Subholding Refining & Petrochemical memperketat pelaksanaan protokol kesehatan untuk pencegahan penyebaran Covid-19.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengikuti edaran yang disampaikan oleh Walikota Balikpapan No. 300/269/Pem tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Kedua Dalam Rangka Pencegahan Dan Pengendalian Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) Di Kota Balikpapan.
"Sesuai surat Edaran Walikota, PT KPB telah menerapkan pola kerja WFH sampai dengan 75% untuk pekerja kantor dan administrasi. Di samping itu juga menetapkan jumlah pekerja seminimal mungkin untuk mengelola proyek," jelas Agus Suprijanto, SVP Corporate Communication & Investor Relations Pertamina dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Rabu (3/2).
Sejak pandemi Covid-19 menyebar, PT KPB telah membentuk Satuan Tugas Penanganan Covid-19 yang bertanggung jawab langsung ke pimpinan tertinggi yaitu Direktur Utama.
Bahkan pada Senin (1/2) lalu, Direktur Utama PT KPB Narendra Widjajanto dan Direktur Pengembangan PT KPB Djoko Koen Soewito, juga melakukan audiensi kepada Walikota Kota Balikpapan Rizal Effendi selaku Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kota Balikpapan untuk menjelaskan program protokol kesehatan yang diterapkan untuk meminimalisir penyebaran Covid-19 di lingkungan kerja PT KPB.
Baca Juga: Pertamina pastikan penyaluran BBM dan LPG terpenuhi di wilayah banjir Jepara & Kudus
Dalam penjelasannya, Narendra menyampaikan, PT KPB telah melakukan berbagai upaya mitigasi penanganan Covid-19 melalui fungsi Medical dan HSSE atau Health Safety Security Environment baik dari aspek pencegahan maupun pengelolaannya.
Untuk pencegahan, PT KPB memperketat implementasi protokol Covid-19. Di antaranya dengan disinfeksi rutin seluruh area kerja, inspeksi rutin ke seluruh area proyek untuk memastikan penerapan 5 M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi aktivitas), menerapkan WFH sampai dengan 75%, penegakan aturan protokol pekerja baru dan riwayat perjalanan, serta penegakan disiplin dan sanksi bagi pelanggaran protokol.
Sementara untuk pengelolaan paparan, PT KPB telah melakukan koordinasi Contact Tracing-Reporting dan penanganan kasus terkonfirmasi positif, percepatan testing Covid-19 untuk menyegerakan tindakan, penambahan fasilitas safehouse untuk karantina dan isolasi mandiri.
"Bahkan kami sedang mengkampanyekan dan menjalankan gerakan donor plasma konvalesen Pertamina untuk Indonesia,” imbuh Narendra.
Sementara itu, Direktur Pengembangan PT KPB Djoko Koen Soewito menyampaikan bahwa ke depan pihaknya akan mengupayakan alat pendeteksi dini Covid-19 yang hasilnya bisa lebih cepat seperti misalnya Gen-nose dari UGM. Kecepatan deteksi ini sangat dibutuhkan untuk kelancaran pengerjaan proyek RDMP.
Langkah taktis PT KPB ini merupakan kontribusi nyata untuk menekan peningkatan penyebaran Covid-19 di Kota Balikpapan. Sepanjang tahun 2020 Unit Kilang Balikpapan juga terus membagi energi peduli kepada masyarakat Kota Balikpapan dan Kabupaten Penajam Pasir Utara agar dapat bangkit dari pandemi.
Beragam bantuan telah disalurkan antara lain berupa sembako, bantuan alat kesehatan, penyemprotan desinfektan dengan total donasi mencapai lebih dari Rp 1,4 miliar.
"Semua ikhtiar ini dilakukan sebagai upaya membantu penanganan pandemi serta memastikan kelancaran proyek RDMP Kilang Balikpapan," pungkas Koen.
Selanjutnya: Pertamina salurkan modal kerja Rp 21,5 miliar untuk petani tebu di Jawa Timur
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News