kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertamina salurkan modal kerja Rp 21,5 miliar untuk petani tebu di Jawa Timur


Rabu, 03 Februari 2021 / 09:19 WIB
Pertamina salurkan modal kerja Rp 21,5 miliar untuk petani tebu di Jawa Timur


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) melalui Program Kemitraan memperkuat sinergi yang dijalin antar BUMN. Kali ini kerjasama dijalin dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI. Hingga akhir Desember 2020, Pertamina telah menyalurkan modal bergulir sebesar Rp 21,5 miliar kepada 263 kelompok petani tebu di bawah naungan PTPN XI.

Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations Pertamina Agus Suprijanto mengatakan, sinergi tersebut dilakukan untuk memperkuat pasokan tebu untuk mendukung penyediaan gula nasional. Sebagai salah satu komitmen upaya dalam menjaga ketahanan pangan nasional.

Kementerian Pertanian (Kementan) memperkirakan produksi gula di tahun 2021 akan meningkat menjadi 2,24 juta ton dengan asumsi kenaikan 5% dari produksi tahun 2020. 

“Pertamina akan ikut ambil bagian untuk mendukung tercapainya kesuksesan tersebut dengan membantu para petani tebunya,” jelas Agus lewat keterangan tertulis, Rabu (3/2).

Baca Juga: Ini komoditas yang akan menjadi fokus pengembangan dari PTPN III holding tahun ini

Sinergi dengan PTPN XI ini tidak terlepas dari potensi besar Jawa Timur sebagai penghasil tebu terbesar di Indonesia. Ratusan petani tebu penerima modal kerja tersebar di beberapa wilayah di Jawa Timur. 
Di antaranya Kabupaten Situbondo, Bondowoso, Jember, Ngawi, Pasuruan, dan Madiun. “Luas lahan kebun tebu yang diolah mitra binaan ini yakni lebih dari 1.501 Ha,” tutur Agus.

Dia mengklaim, cukup banyak manfaat yang dirasakan petani tebu dengan adanya penyaluran dana sinergi BUMN ini. Seperti, kebutuhan dana untuk biaya garap, pupuk, perawatan, dan biaya tebang muat dan angkut terpenuhi dengan bunga rendah dan tepat waktu. 
Selain itu Pertamina juga ikut membantu budidaya tebu dan melestarikan petani tebu dengan memberikan bantuan pinjaman lunak.

Selain dari sisi petani, pinjaman modal ini juga dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas tebu baik dari sisi bahan baku maupun produk jadi nantinya. 

“Hal ini sejalan dengan komitmen Pertamina untuk mengimplementasikan ESG di bidang sosial dengan meringankan beban para petani tebu,” imbuh Agus.

Penyaluran dana Program Kemitraan kepada mitra petani tebu rakyat masa tanam 2019/2020 ini telah tuntas seluruhnya. Seluruh tahapan tanam tebu meliputi pekerjaan kepras, pupuk I, pupuk II, bumbun I, bumbun II, Gulud, klentek I, klentek II, tebang, muat dan angkut (TMA) sudah dikerjakan 100 persen. “Seluruhnya telah disalurkan dan membawa dampak positif bagi para petani tebu,” kata Agus.

Menurutnya, Pertamina sebagai salah satu BUMN strategis di Indonesia akan terus menjalankan sinergi dengan berbagai pihak. Terutama yang berkaitan dengan kesejahteraan para mitra binaan. 

“Hal ini sebagai wujud implementasi SDGs point 8 di mana kita dapat membantu penyediaan lapangan kerja dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” tutup Agus.

Selanjutnya: Untuk atasi impor, Jokowi minta Kementan bangun kawasan pertanian berskala besar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×