Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tak hanya Gelora Bung Karno (GBK), Jakabaring Sport City (JSC) di Palembang mempunyai pekerjaan rumah yang sangat berat untuk menutupi biaya operasional yang jumlahnya sangat besar per tahunnya.
Bambang Supriyanto, Presiden Direktur Jakabaring Sport City (JSC) mengatakan, dengan menjadikan destinasi pariwisata sebagai daya tarik adalah langkah tepat untuk menjaga dan merawat keberlangsungan stadion kebanggaan mereka.
Untuk itu, JSC menjalin kerja sama dengan Dinas Pariwisata Provinsi dan Kota Palembang, ASITA, PHRI, ASPERAPI, dan para organizer untuk meningkatkan revenue di luar cabang olahraga. Hasilnya pun direspons positif.
"Belum lama ini ada event organizer (EO), yang menjadikan venue beach bolley saat di ASIAN Games untuk menggelar event beach party. Kemudian, nanti saat akhir tahun bakal digelar konser musik yang konsepnya cukup unik dengan panggung di atas danau. Lokasinya nanti di Jakabaring Rowing & Canoeing Regatta Course," ujarnya dalam keterangan yang diterima KONTAN, Sabtu (27/10).
Masih menururt Bambang, JSC pun membuka diri untuk para korporasi dan atau wisatawan grup yang akan merasakan pengalaman bowling yang saat ini menjadi satu-satunya arena bowling yang menggadopsi teknologi tercanggih di dunia.
"Kami juga tengah mempersiapkan paket wisata dengan stakeholders pariwisata yang menginginkan merasakan sensasi menembak di gelanggaang panahan dan tembak. Di arena tembak, nanti wisatawan akan diperlakukan layaknya seorang atlit tembak dan panahan. Mereka diberikan atribut yang komplit, kemudian mereka selfie dan menceritakannya di ranah sosial media mereka masing-masing," pungkas Bambang.
Upaya-upaya ini harus dilakukan agar biaya perawatan yang berstandar internasional ini terus terjaga. "Sebagai informasi kecil saja, biaya listrik yang di tanggung JSC untuk satu venue seperti di gelanggang tembak ini mencapai Rp120 juta per bulan," tutup Bambang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News