kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jalan terjal PGN realisasikan investasi padat modal small-scale LNG


Jumat, 27 Agustus 2021 / 21:08 WIB
Jalan terjal PGN realisasikan investasi padat modal small-scale LNG
ILUSTRASI. Infrastruktur LNG Perusahaan Gas Negara (PGN)


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anna Suci Perwitasari

Adapun dia menilai, persaingan pendanaan dengan proyek lain yang lebih menjanjikan cukup ketat. Pada tahun 2020, PGN mengalokasikan kurang dari US$ 14 juta untuk proyek konversi gas, dari total anggaran belanja modal sebesar US$ 300 juta. 

Rencana capex 2021 juga tidak menunjukkan keselarasan dengan tenggat waktu dua tahun yang diberikan pemerintah untuk penyelesaian konversi gas tersebut. 

Meski PGN telah berulangkali menyatakan ‘siap’ untuk menjalankan proyek konversi gas, PGN belum memberikan rencana yang jelas mengenai bagaimana investasi akan dilakukan ke depan, dan imbasnya terhadap keuangan PGN. Dengan utang sekitar US$ 2 miliar yang akan jatuh tempo tahun 2024, PGN perlu memastikan kondisi keuangannya akan tetap dalam keadaan baik

Keekonomian ssLNG bagi PGN akan dinilai dengan teliti oleh para investor. Dengan total asset sebesar US$ 7,5 miliar, volume transmisi lebih dari 1.250 BBTUD dan distribusi lebih dari 820 BBTUD tahun 2020, investor PGN akan mempertanyakan kelayakan penambahan investasi lebih dari US$ 1,5 miliar yang hanya akan menambah kapasitas sebesar 167 BBTUD.

“Ada alasan mendasar mengapa ssLNG telah lama tersangkut di meja perencanaan, kelayakan ekonomi proyek ssLNG sangatlah sulit. Investasi yang dibutuhkan per unit kapasitas bisa lebih dari dua sampai empat kali lipat besarnya investasi proyek LNG skala konvensional yang ada.” jelasnya. 

Baca Juga: Optimalkan gas bumi untuk pembangkit, Ini harapan PLN

Putra bilang, ssLNG kehilangan keuntungan skala keekonomian yang dimiliki LNG konvensional. Biaya untuk rantai pasok LNG konvensional biasanya mencapai 10-20% dari harga gas total, sementara biaya pasok ssLNG dapat mencapai 30-50% dari harga gas akhir. 

Dalam industri gas yang dikenal sangat menekankan disiplin dalam belanja investasi, investor akan memperhatikan dengan seksama sejarah investasi PGN dalam LNG, termasuk rendahnya tingkat utilisasi FSRU Lampung, dan juga sejarah perencanaan permintaan gas PLN yang kerap berubah-ubah.

Berbagai kebijakan lain telah disusun untuk menumbuhkan konsumsi gas domestik, namun sangat penting untuk memastikan kelayakan ekonomi rencana tersebut, karena manuver-manuver kebijakan pemerintah yang terjadi secara mendadak dapat dengan mudah memutarbalikkan kelayakan investasi proyek.

"PGN perlu melangkah dengan hati-hati, seiring dengan banyaknya pemangku kepentingan yang tengah mengamati dengan seksama," tandasnya. 

Selanjutnya: The Fed akan mengumumkan simposium tahunan, simak pergerakan IHSG pekan depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×