Reporter: Rika Panda | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Ini kabar gembira buat warga Jakarta. Di tengah kemacetan Ibukota yang semakin tidak masuk akal, sarana infrastruktur jalan bakal bertambah dan diharapkan bisa menjadi sebuah solusi mengurangi kemacetan di Ibukota.
Proyek yang dimaksud adalah pembangunan akses jalan tol Tanjung Priok seksi NS Direct Ramp, yang ditargetkan bakal mulai terlaksana pada September 2012 mendatang. Kabar ini menyusul sudah adanya persetujuan pinjaman dari Japan International Cooperation Agency (JICA) untuk kontrak proyek jalan tol sepanjang 1,1 kilometer (km).
Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum, Djoko Murdjanto mengatakan, pinjaman tambahan dari JICA untuk pembangunan NS Direct Ramp tidak lagi bermasalah.
JICA sudah menyetujui sejumlah pinjaman tambahan yang diajukan pemerintah untuk pembiayaan proyek ruas jalan tol tersebut dengan nilai sebesar Rp 400 miliar. “Japan International Cooperation Agency sudah tertarik untuk membiayai pembangunan ruas tol ini karena yang membangun seluruhnya adalah pemerintah," kata Djoko Murdjanto, ketika dihubungi KONTAN, di Jakarta, Minggu (8/4) kemarin.
Menurut Djoko, pihak Kementerian Pekerjaan Umum akan memulai proses konstruksi pada September 2012 mendatang, dan ditargetkan pelaksanaannya bisa berlangsung selama 18 bulan. Mereka pun berharap proyek ini dapat rampung pada Maret 2014.
Sebenarnya, ruas tol NS Direct Ramp tersebut merupakan ruas tol tambahan yang akan menghubungkan keempat akses Tanjung Priok dengan jalan tol Tanjung Priok. “Nantinya ruas tol NS Direct Ramp ini akan menghubungkan keempat paket ruas tol lainnya, sehingga akan ada bukaan langsung. Ruas ini akan menjadi penyambung dengan ruas jalan lainnya," ujarnya.
Djoko menambahkan, akses ruas jalan tol Tanjung Priok terdiri dari empat paket. Pertama, seksi E1 yang akan melintasi Rorotan-Cilincing dengan panjang 3,4 km. Kedua, seksi E2 yang akan melintasi Cilincing-Jampea dengan panjang 2,74 km.
Ketiga, seksi E2A yang akan melintasi Cilincing-Simpangan-Jampea dengan panjang ruas sebesar 1,92 km. Terakhir adalah seksi NS Link yang melintasi Yos Sudarso-Simpang Jampea dengan panjang 2,24 km.
Keempat akses ruas tol Tanjung Priok ini memiliki total nilai investasi sebesar Rp 3,3 triliun. Djoko mengatakan, pinjaman untuk pembangunan beberapa ruas jalan itu kini juga sudah cair.
Adapun rincian nilai kontrak untuk seksi E1 adalah sebesar Rp 662,547 miliar dengan progres pembangunan fisik 100%. Untuk seksi E2 memiliki nilai kontak sebesar Rp 1,04 triliun, dengan progres pembangunan fisik sudah mencapai 10% .
Selanjutnya, seksi E2A dengan nilai kontrak sebesar Rp 1,042 triliun, dengan progres pembangunan fisik sebesar 10%. Sedangkan untuk seksi NS Link, nilai kontrak adalah Rp 564 miliar, dengan progres pembangunan fisik sekitar 50%.
Sekadar mengingatkan, ruas tol ini dibangun sebagai percepatan arus lalu lintas dari dan menuju Pelabuhan Tanjung Priok. Pemerintah berharap, dengan selesainya ruas jalan tol ini, maka kemacetan di kawasan pelabuhan Tanjung Priok dan sekitarnya dapat teratasi dengan baik. Dengan demikian, arus barang yang keluar masuk dari pelabuhan tersebut bisa berjalan lebih lancer.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News